• October 8, 2024
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kalah, gagal di babak semifinal

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kalah, gagal di babak semifinal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Salah satu unggulan Indonesia di sektor ganda campuran kalah di babak semifinal. Kemunduran mental usai kemenangan dicuri di game kedua.

JAKARTA, Indonesia — Salah satu target Indonesia pada kejuaraan dunia 2015 tentu akan terkabul. Hal itu setelah pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tumbang di babak semifinal usai dikalahkan wakil China Zhang Nan/Zhao Yunlei lewat permainan karet 22-20, 21-23 dan 12-21.

Rekor pertandingan di Kejuaraan Dunia juga tercipta. Pasalnya kedua pebulu tangkis tersebut berkompetisi cukup lama. Totalnya, tiga pertandingan memakan waktu 91 menit!

Pertarungan antara unggulan pertama dan unggulan ketiga pada kejuaraan dunia ini cukup seru. Terdapat titik-titik yang tumpang tindih di setiap titik permainan. Keduanya berkali-kali mengubah strategi permainannya di pertengahan permainan berlari untuk mengamankan poin.

Dari permainan Pertama, permainannya seru saat terjadi dua 20-20. Dukungan suporter Indonesia di Istora Senayan memang mampu memberikan tekanan kepada pemain Tiongkok. Alhasil, Owi/Butet akhirnya mengambilnya permainan Pertama.

Pada permainan kedua, kualitas permainan kedua pasangan tidak menurun. Keduanya saling kejar-kejaran demi mendapatkan poin. Mereka juga bermain fastball. Keahlian Kedua mantan juara dunia ini sungguh luar biasa dan impresif keadaan darurat penggemar tuan rumah.

itu benar dua lalu hal itu terjadi lagi. Namun kali ini yang menjadi pemenang adalah Zhang/Zhao dengan skor 21-23.

Dari permainan Keputusannya, Owi/Butet sempat terlihat bakal menang mudah. Namun di luar prediksi, Zhang-Zhao mampu meninggalkan mereka dengan skor 11-15, dan terus menekan hingga akhirnya mengalahkan pasangan tuan rumah 12-21.

“Saat skor 20-18, kami kurang tenang dan grogi. Ada satu titik di mana saya juga dipengaruhi oleh penonton. Bola yang seharusnya saya bunuh justru memantul kembali. “Kalau lawan tenang, sebenarnya kami tegang,” kata Tontowi.

Tentang tersesat permainan ketiga, Butet mengaku sangat terpengaruh permainan Kedua. Perasaan kecewa dan menyesal pun tersampaikan permainan ketiga.

“Kami memang terkena dampak kekalahan di permainan Kedua. Rasanya lurus ke depan kosong. Sebenarnya kami berusaha melupakan kekalahan tersebut permainan Kedua. Namun, ketika skor kembali imbang, nama kita juga manusia, kita memikirkan lagi,” kata Liliyana.

Sementara itu, Zhang/Zhao mengaku bisa lebih tenang. Kuncinya, mereka tidak mau memikirkan kalah atau menang. Yang terpenting adalah bekerja keras dan fokus pada permainan.

“Tontowi/Liliyana rival kuat. Kami hanya berusaha melakukan yang terbaik. Kami tidak memikirkan apa pun tentang hal itu. “Apa yang kami tuju bukan sekedar kematian poin demi poin,” kata Zhao.

Saat ini, Indonesia tinggal menyisakan tiga wakil di babak semifinal. Mereka harus menang untuk mengamankan tempat di final. Mereka adalah Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri), dan Linda Wenifanetri (tunggal putri). — Rappler.com

BACA JUGA:

SGP hari Ini