• October 7, 2024
TransJakarta bermitra dengan Go-Jek untuk membuat aplikasi Go Busway

TransJakarta bermitra dengan Go-Jek untuk membuat aplikasi Go Busway

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kolaborasi ini diharapkan dapat memudahkan pengguna TransJakarta.

JAKARTA, Indonesia – Meski aplikasi layanan panggilan Go-Jek belakangan ini menuai banyak pujian dan kontroversi, namun Pemprov DKI Jakarta tetap berencana menggandeng Go-Jek.

Gubernur DKI Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama rupanya tak asal bicara saat menyebut akan bekerja sama dengan Go-Jek awal tahun ini. Meskipun dikritik banyak pihakterutama dari Organisasi Angkatan Darat (Organda), lanjutnya, dengan rencana integrasi ojek dengan layanan bus TransJakarta.

(BACA: Ahok: Meski Bukan Kendaraan Umum Murah, Jakarta Butuh Ojek)

Februari lalu, Ahok memanggil pendiri Go-Jek itu ke balai kota. Ahok diduga ingin mengetahui lebih jauh manajemen PT Go-Jek Indonesia. Pada waktu itu, Ia didampingi Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Benyamin Bukit dan Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius Kosasih.

Menurut pendapat saya, ini adalah solusi yang sangat cerdas. “Rencananya kami akan bekerja sama dengan sistem bus kami,” kata Ahok.

Integrasi tersebut kemudian akan diwujudkan dalam program bernama Go Busway, sebuah aplikasi khusus yang dibuat dalam aplikasi Go-Jek yang sudah ada, untuk mengetahui di posisi mana pengguna TransJakarta menunggu.

Jadi, sebelum masuk ke halte TransJakarta, masyarakat bisa mengetahui di mana bus yang sesuai dengan kebutuhannya berada dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat terdekatnya, kata Antonius, Minggu malam, 21 Juni.

Penumpang bisa melacak keberadaan bus kami meski tidak sedang berada di halte,” ujarnya.

Selain itu, aplikasi ini dapat membantu pengguna untuk memesan ojek setelah turun dari bus. Tak hanya itu, nantinya aplikasi ini juga akan dilengkapi dengan sistem yang dapat mengenali pengemudi bus sehingga penumpang dapat menilai kualitas layanan yang diterimanya.

(BACA: Go-Jek vs ojek konvensional: mana yang Anda pilih?)

“Ini salah satu bentuk pelayanan kami dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Penumpang “Yang saat ini sedang kami buat di TransJakarta yang wajib dipatuhi oleh seluruh operator,” kata Antonius.

Sayangnya, warga Jakarta masih harus bersabar sebelum menggunakan Go Busway, sebab perjanjian kerja sama antara PT Transjakarta dan Go-Jek baru akan ditandatangani pada bulan Ramadhan ini.

Sementara itu, aplikasi Go Busway sendiri rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun 2015.

Kerja sama gratis

Diakui Antonius, kerja sama kedua perusahaan ini tidak memerlukan biaya apa pun karena Go Busway sebenarnya hanya perlu berbagi data GPS.

Kolaborasi TransJakarta dengan proyek Jakarta Smart City terus berlanjut.

“Tidak ada biaya untuk keduanya saja Membagikan “Data GPS yang pertama dengan Jakarta Smart City, untuk aplikasi di Smart City, dan akan terus berjalan,” kata Antonius.

“Yang kedua dengan Go-Jek, untuk aplikasi telepon pintar yang nantinya dapat diunduh oleh semua pengguna ponsel melalui situs web TransJakarta, lewat Google Play, atau lewat aplikasi GoJek,” ujarnya.

Jadi (kerjasama) tidak dialihkan ke Gojek. —Rappler.com

game slot gacor