Untuk siapa Kota Tua dihidupkan kembali?
- keren989
- 0
Ratusan PKL menilai lokasi baru di Jalan Cengkeh, sekitar 500 meter dari kawasan Kota Tua, terlalu jauh bagi pelanggan.
JAKARTA, Indonesia – Kurang dari sebulan lagi, pengunjung kawasan wisata Kota Tua, Jakarta Barat, tak lagi bisa melihat Marwan, penjual kerak telor.
Pemprov DKI Jakarta dikabarkan akan merelokasi ratusan PKL di Kota Tua ke Jalan Cengkeh, sekitar 500 meter dari lokasi penjualannya saat ini.
“Saya akan dipindahkan ke sana (Jalan Cengkeh),” kata Marwan kepada Rappler, Kamis, 10 September.
“Tetap di sini (di Kota Tua) untuk sementara,” ujarnya lagi.
Bersama 413 PKL lainnya, Marwan kini menghuni tenda berwarna putih di samping Museum Wayang dan Restoran Bangi Kopitiam.
Di bawah bayang-bayang tenda putih, ratusan kereta PKL memadati.
Rencana relokasi ratusan pedagang kaki lima itu disampaikan kepada Rappler pada Rabu, 9 September, oleh Kepala Unit Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Perdagangan DKI Jakarta, Irwandi.
“Kota Tua Kami tampakBenar, kami akan mengarahkan Anda ke Jalan Cengkeh. “Jaraknya hanya 100 meter dari Kota Tua,” kata Irwandi.
Menurut dia, upaya pembersihan PKL terus dilakukan agar Kota Lama tetap bersih warisan budaya dunia.
Rappler mencoba menyusuri jalan dari Kota Tua hingga Jalan Cengkeh dan menghabiskan waktu sekitar 15 menit, lebih dari 100 meter seperti yang dikatakan Irwandi.
Sugeng, salah satu seniman di Kota Tua, membenarkan adanya kabar peralihan Lebaran ini dari pihak pengelola kawasan Kota Tua beberapa bulan lalu.
Siapa dalang relokasi PKL Kota Tua?
Relokasi PKL ini merupakan bagian dari revitalisasi Kota Tua yang dilakukan oleh Perusahaan Revitalisasi Kota Tua Jakarta (JOTRC) atau Jerofah.
Berdasarkan situsnya, Jerofah merupakan konsorsium swasta yang bertujuan mengembangkan cara-cara inovatif untuk menghubungkan sektor swasta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berdasarkan surat instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 741/-1.853.15 tanggal 17 Juni 2013, JOTRC di bawah SD Darmono ditunjuk sebagai Dewan Penasehat sebagai pemrakarsa pembangunan kembali Kota Tua sebagai ‘Kawasan Ekonomi Khusus’,’ tulis Jerofah.
Sebagai penggagas, Jerofah diharapkan dapat menarik investasi, menghimpun sumber daya untuk bersama-sama melaksanakan berbagai kegiatan arsitektur, infrastruktur, seni rupa, dan budaya untuk merevitalisasi Kota Lama.
Ada beberapa nama yang disebut-sebut aktif di Jerofah, antara lain Ketua Konsorsium PT Pembangunan Kota Tua Lin Che Wei dan artis Goenawan Mohamad selaku Ketua Dewan Pembina Proyek Revitalisasi Kota Tua.
Saat dihubungi Rappler, Lin Che Whei menolak berkomentar. Ia menyampaikan pernyataannya kepada Irwandi.
Mempersiapkan lokasi baru untuk PKL
Sesuai instruksi Irwandi, Rappler mendatangi Jalan Cengkeh pada Kamis, 10 September. Jaraknya tidak 100 meter seperti katanya.
Jalan Cengkeh terletak di luar kawasan pusat Kota Tua, dan untuk mencapainya, Rappler harus berjalan melewati toko tekstil di Jalan Cengkeh, dalam perjalanan menuju Terminal Kota Toa.
Setelah berjalan selama 15 menit, terlihat lahan kosong yang diratakan oleh alat berat. Di depan tanah tersebut terdapat papan bertuliskan “Tanah ini milik Pemprov DKI Jakarta”.
Apa pendapat pedagang kaki lima tentang tempat ini?
“Tempatnya jauh,” kata Marwan, penjual kerak telor.
Ia mengaku tak bisa membayangkan pelanggannya harus berjalan kaki 15 menit menuju Jalan Cengkeh dari pusat Kota Tua di hari yang panas.
Marwan pun ragu apakah usahanya akan bertahan setelah pindah.
Meski demikian, ia mengaku akan mengikuti instruksi pengelola Kota Tua karena tak punya banyak pilihan saat ini.
“Mereka yang berkuasa, apa yang bisa kita lakukan?” dia berkata. —Rappler.com
BACA JUGA: