Waktunya Movember lagi, ala Jakarta
- keren989
- 0
Cara menumbuhkan kumis dan menahan tatapan canggung selama sebulan akan membantu anak penderita kanker di Jakarta
Saatnya Movember lagi. Beberapa wanita menyukainya, beberapa membencinya, tapi semua menghormati tujuannya. Bahkan ada yang memberi hormat pada bibir atas mereka yang terlibat dengan tepuk tangan.
Hal ini menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan setiap tahunnya: kumis jantan (atau tidak) di wajah pria di seluruh dunia meningkatkan kesadaran akan kanker prostat.
https://www.youtube.com/watch?v=iL8n0WeHKiQ
Sederhana saja: Para pria mulai bercukur bersih pada hari Sabtu tanggal 1 November dan menghabiskan sisa bulan itu dengan menatap tidak nyaman atau geli pada bulu wajah mereka yang semakin bertambah. Ketika orang bertanya, mereka menjawab alasannya: mendorong pria untuk menjalani pemeriksaan prostat, terutama mereka yang berusia di atas 45 tahun dan memiliki riwayat kanker di keluarganya.
“Ini adalah cara kreatif untuk membuat pernyataan selama sebulan tentang keberanian untuk tidak hanya mendandani diri Anda dengan cara yang ketinggalan jaman, tetapi juga berbicara tentang masalah kesehatan pria yang diperjuangkannya,” kata Scott Hanna, pendiri The Gerakan movember di Jakarta.
“Kumis sebulan sudah cukup bagi siapa pun, jadi di akhir Movemeber kita akan berkumpul untuk pelelangan guna mengumpulkan dana untuk penyebab kanker.”
Meski lucu, fakta di baliknya menyedihkan: Satu kasus baru kanker prostat terjadi setiap 2,3 menit dan seorang pria meninggal karenanya setiap 18 menit. Dengan kasar 15% pria akan didiagnosis dengan kanker prostat pada suatu saat dalam hidup mereka.
Ambil Movember satu langkah lebih jauh
Namun di sini, di Durian Besar, Mos Brothers dan Sistas dari Jakarta Movember telah melakukan kampanye kesadaran tahunan mereka sendiri, mencari hikmahnya daripada berfokus pada statistik yang suram.
Sepanjang bulan ini, para pria yang menggunakan bibir atasnya sebagai papan reklame kesadaran kanker juga akan melakukan promosi Komunitas topan (Komunitas Taufan), sebuah passion project yang didirikan oleh Yani Dewie, yang kehilangan putranya Taufan karena leukemia pada tanggal 1 Mei 2012, sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-7.
Yani telah mendedikasikan hidupnya untuk mendukung dan menyemangati para ibu yang memiliki anak-anak penderita kanker. Dia mengunjungi beberapa rumah sakit setempat yang paling membutuhkan dan mengajari para ibu tentang segala hal mulai dari cara mendapatkan dana pemerintah yang tepat untuk perawatan anak mereka hingga nutrisi yang tepat dan cara berinteraksi dengan dokter dan staf.
Yani sendiri dulunya adalah seorang ibu yang ketakutan dan kebingungan. Ketika putranya, Taufan, didiagnosis mengidap leukemia, dia tidak punya tempat untuk berpaling dan tidak ada orang yang bisa dimintai nasihat. Semua ibu lain yang ditemuinya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta juga sama-sama bingung dan tidak berpendidikan tentang metode pengobatan yang tepat dan pantangan makanan.
Secara teori, dana yang terkumpul dari Movember seharusnya disalurkan untuk penelitian kanker di luar negeri, namun rata-rata yayasan hanya menghabiskan 28% donasinya untuk penelitian dan tidak ada penelitian kanker prostat yang dilakukan di Indonesia. Jadi bagi masyarakat Movember Jakarta, adalah keputusan yang mudah untuk menyerahkan seluruh dana yang mereka kumpulkan kepada Komunitas Taufan.
“Tahun lalu kami mengumpulkan cukup uang untuk melelang hak mencukur kumis untuk mendanai Komunitas Taufan selama setahun penuh,” kata Hanna. Total dana yang terkumpul sebesar Rp35 juta ($2.900) berasal dari segenggam kumis saja.
Belum terlambat untuk bergabung
Setelah mengetahui tentang Movember dan ke mana perginya uang itu, Mo Bro pertama kali Wibowo Sulisito tidak sabar untuk menggunakan bibir atasnya untuk tujuan yang baik.
“Saya belum pernah menumbuhkan kumis sebelumnya dan tidak pernah merencanakannya,” kata pengembang web tersebut. “Tetapi melakukannya untuk meningkatkan kesadaran dan menggalang dana untuk tujuan yang saya dukung adalah keputusan yang mudah. Komunitas Taufan bekerja untuk membantu pasien anak-anak dan keluarganya yang hidup di persimpangan antara kemiskinan dan penyakit yang mengancam jiwa.
“Ada banyak sekali penderitaan yang harus diringankan dan pada saat yang sama menjadi sumber inspirasi ketika kita belajar tentang perjuangan keluarga sehari-hari untuk mengatasi segala rintangan. Saya berharap ini akan tumbuh menjadi sebuah gerakan yang membangun jembatan kebaikan antara pendukung dan pasien yang akan menerangi sudut dunia ini, menjadikannya sedikit lebih terang. Tidak sabar untuk membesarkan ibuku!”
Tidak ada kata terlambat untuk bergabung dengan Movember. Meskipun sebagian besar Movember Mo Bros di Jakarta dimulai pada tanggal 1 November, semua orang dipersilakan untuk bergabung untuk membantu meningkatkan kesadaran terhadap kanker pada pria dan mendukung Komunitas Taufan.
Kemudian di penghujung 30 hari akan diadakan pesta besar di Spanky’s di Kemang, Jakarta Selatan, dimana teman dan keluarga akan berkumpul untuk lelang kumis. Sekali lagi, semua hasil akan disumbangkan ke Komunitas Taufan. – Rappler.com
Berasal dari Iowa, Zack Petersen datang ke Indonesia karena terlalu banyak menonton Animal Planet semasa kecil. Saat ini ia tinggal di Jakarta, dimana ia membagi waktunya antara menulis, membaca, dan menjadi sukarelawan. Ikuti dia di Twitter @HushPetersen