• October 7, 2024

Yoga bersama Patrick Beach: Melihat Dunia Terbalik

Praktisi yoga di seluruh dunia menyukai teknik inversi, yaitu posisi kepala lebih rendah dari jantung. Inversion, atau posisi kepala menunduk, sangat menantang untuk dilakukan. Bayangkan, jika biasanya kita berdiri dengan kaki, kini kita menyandarkan seluruh tubuh pada kepala atau tangan.

Banyak orang yang baru mengenal yoga dan berharap bisa langsung melakukan teknik inversi, meski membutuhkan bantuan ahli dengan bersandar di dinding. Namun, ada juga yang berlatih keras, dan hanya dalam hitungan bulan, tubuhnya bisa menjadi kuat dan mengangkat tubuhnya tinggi-tinggi ke udara. Dari sana mereka ‘berakrobatik’ dan lebih mengeksplorasi kemampuannya di udara.

Dunia telah terbalik. Sebenarnya apa yang dicari oleh para praktisi yoga dengan melakukan gerakan inversi? Benarkah inversi bisa menghilangkan stres, membuat tubuh lebih rileks dan awet muda?

Akhir pekan lalu, seorang guru yoga muda dari Amerika Serikat, Pantai Patrick, mengadakan workshop di Jakarta. Puluhan praktisi yoga dari seluruh Indonesia mengikuti lokakarya dua hari yang mengeksplorasi teknik inversi.

Misalnya, beberapa jenis inversi yang umum ditemukan dalam yoga berdiri di kepala (sirsasana), berdiri tangan (postur setengah menghadap ke belakang), keseimbangan lengan bawah (pincha maruyasana), dan berdiri membungkuk ke depan (uttanasana).

Patrick menemukan inversi dengan cara yang unik. “Saya bertaruh dengan ayah saya apakah saya bisa melakukannya berdiri tangan atau tidak. Dan semuanya terjadi secara alami,” kata Patrick saat berbincang dengan saya usai lokakarya. Diakuinya, tidak semua orang senang mengangkat tubuh dan menyaksikan dunia terbalik.

Menurutnya, banyak orang yang tidak bisa mengangkat badan bukan hanya karena tidak menguasai tekniknya tetapi juga karena takut. Ketika Anda berhasil mengendalikan diri, angkat kaki, cobalah untuk tenang, fokus dan lurus, Anda telah menaklukkan rasa takut.

“Melakukan inversi dapat meningkatkan rasa percaya diri dan menghilangkan rasa takut,” ujar Martin Elianto, salah satu peserta workshop yang juga seorang guru yoga.

Sheena, peserta workshop sekaligus praktisi yoga pemula asal Filipina, memberanikan diri mencoba handstand. Patrick membantu menahan kakinya dan memberi isyarat agar bahu, dada, dan punggungnya tetap dalam posisi kokoh. Sheena tidak terjatuh, namun ia mengaku cukup gugup.

“Saya baru mengenal yoga tetapi merasa tertantang untuk melakukan inversi. “Kenapa terlihat cantik dan dia (Patrick) melakukannya dengan mudah,” jelas Sheena.

Jadi, apakah semudah kelihatannya? Sheena menggelengkan kepalanya.

“Saya takut. Sejujurnya, aku takut. “Rasanya tidak biasa jika kepalamu terbalik,” akunya.

Sementara itu, Martin tampak lebih nyaman dan sangat menikmati gerakan yoga yang diberikan Patrick kepadanya.

Karena ada beberapa peserta workshop yang belum bisa melakukan inversi, Patrick berkata, “Teruslah berlatih.” Martin juga setuju dengan hal ini dan berkata: “teruslah berlatih dan semuanya akan terjadi.”

“Anda harus melatih diri Anda sendiri sebagai satu kesatuan. Latihan pernapasan atau pranayama, pemanasan yang tepat terutama untuk menguatkan tubuh intilatihan kunci energi atau bandha, dan pelajari teknik inversinya,” jelas Patrick.

Tak heran jika Patrick menyediakan di bengkelnya urutan yoga yang cukup menantang namun menguatkan bagian tubuh yang dibutuhkan seperti inti dan lengan. Patrick menggunakan vinyasa yoga yang berfokus pada penguatan tubuh, menciptakan kelenturan dan belajar ‘melayang’.

Jadi apa yang kamu rasakan setelah melihat dunia terbalik?

“Melakukan inversi memberikan peluang darah lebih banyak mengalir ke kepala. “Beda rasanya, kalau ngantuk bisa terasa segar,” kata Martin.

Inversi sebaiknya dilakukan secara berurutan, tidak terpisah-pisah. Artinya tubuh baru siap setelah melakukan pemanasan. Misalnya, dalam latihan yoga ashtanga, inversi disertakan. Begitu pula dengan hatha yoga dan vinyasa yoga.

“Sejujurnya, saya tidak ingin bisa melakukan inversi. Saya rajin berlatih karena ashtanga yoga yang saya tekuni hanya bisa dilakukan saat kita masih muda dan energik. “Sebelum saya menjadi tua,” kata Martin.

Sheena mengaku akan memperdalam kemampuannya terlebih dahulu agar siap untuk naik ke melakukan inversi nantinya. “Saya menyadari saya tidak perlu terburu-buru, memaksakan diri. “Kalau badan saya sudah siap, dia akan menemukannya dan naik dengan sendirinya,” ujarnya.

Thelma, guru yoga lainnya berkata: “Berdiri membungkuk ke depan, uttanasana atau sekadar membungkuk dan menyentuh jari kaki dianggap inversi lho. Pada dasarnya jika kepala lebih rendah dari jantung maka terjadi inversi. Anda tidak perlu berkecil hati. Ingatlah untuk terus berlatih, dan semuanya akan beres.

Melihat dunia terbalik, pemandangannya berbeda. Anda juga merasakan hal berbeda mengalir di tubuh Anda. Ketenangan yang tak terlukiskan ibarat perubahan dari ketakutan menjadi kelegaan dan rasa syukur. —Rappler.com


Situs Judi Online