• October 6, 2024

Cho Hyun-ah yang marah belajar dari Rusdi Kirana

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Blogger Arman Dhani, Bos Lion Air Rusdi Kirana Bisa Jadi Panutan Mantan VP Korean Air Furious Cho Hyun-ah, Kenapa?

Terkadang rasa malu merekalah yang membedakan manusia dengan hewan. Masyarakat mungkin akan merasa malu ketika aibnya terbongkar, kehormatannya dirugikan, atau melakukan hal-hal yang dianggap bertentangan dengan norma-norma sosial.

Tapi ini manusia, hewan berbeda. Hewan itu hanya memikirkan kekuasaan, monopoli, dan kelangsungan hidup. Mereka tidak memikirkan alat kelamin, yang mereka miliki hanyalah naluri untuk bertahan hidup.

Ini adalah cerita tentang kacang. Seorang pejabat senior Korean Air jatuh sakit karena masalah kacang. Dia marah karena pramugari, sajikan kacang dalam bungkusan, bukan di piring. Nama pejabat senior ini adalah Furious Cho Hyun-ah, posisinya mewah wakil kepala senior dari perusahaan itu.

Cho Hyun dengan arogan memintanya pramugari diturunkan dari pesawat karena gagal menyajikan kacang yang diinginkannya dengan benar.

Ceritanya bermula pada Desember lalu, Cho memaksa pesawat yang ditumpanginya kembali ke bandara JFK New York, hingga mencopot pramugari yang dianggapnya tidak kompeten.

Pesawat sudah terbang dan Cho semakin membuat keributan dengan berteriak untuk mengambilnya pramugari membawa manual perusahaan sehingga Anda dapat menunjukkan kesalahan. Akibat perilaku tersebut, pesawat terlambat 11 menit di Korea.

Cho baru-baru ini mengundurkan diri dari jabatannya karena menyebabkan keributan dan mempermalukan nama perusahaan. Tak hanya itu, ayah Cho Yang-ho juga merasa sangat malu dan terang-terangan meminta maaf karena merasa gagal dalam membesarkan anaknya.

Cho pun akhirnya divonis bersalah karena dianggap ‘mengancam keselamatan pesawat’. (BACA: Pengadilan memutuskan pewaris Korean Air yang marah bersalah)

Bagi saya ini berlebihan, mengangkat isu kacang tanah saja bisa membuat gaduh perusahaan besar dan mempermalukan negara? (BACA: Korean Air meminta maaf atas insiden kesalahan VP)

Kalau di Indonesia pun pesawatnya telat berjam-jam, pemiliknya cuek saja. Pemilik perusahaan ini bahkan dengan bangga berkata: Perusahaan saya yang terburuk, tapi apakah Anda punya pilihan?

Seharusnya Cho bersikap seperti ini, bukannya meminta maaf dan merasa malu. Lagipula kenapa kamu mengundurkan diri? Lebih baik memecat orang lain saja untuk menebus kesalahan yang diperbuatnya. Apakah kamu akan kalah dari Indonesia?

Oleh karena itu, saya berharap Cho Hyun-ah dan Cho Yang-ho bergabung dengan tuan yang mulia. Rusdi Kirana akan mengajar. Bagaimana tidak? Pak Rusdi dengan mudah bisa menantang Tony Fernandez, pemilik Air Asia dan terbukti menang.

Dengan prinsip ‘belajar secara tidak sengaja‘, Tn. Rusdi membuat Lion Air terus menerus melakukan banyak kesalahan setiap harinya. Sebuah kreativitas itu keluar dari kotak bukan?

Soal loyalitas juga disampaikan Pak Rusdi, kalau Pak Rusdi ingin masyarakat bekerja dengan sistem dan kepercayaan. Mengapa? Meminjam kata-kata Pak Rusdi sendiri”Maskapai penerbangan saya adalah yang terburuk di dunia, tetapi Anda tidak punya pilihan“. Terlebih lagi, Pak. Rusdi juga dapat menghadapi permasalahan perusahaannya dengan santai dan terampil.

Akibat keterlambatan tersebut, Lion Air harus mengganti kerugian penumpang. Namun ternyata perusahaan besar tersebut mengaku saat itu belum mempunyai uang. Alasannya adalah hari libur dan tidak ada bank yang buka. Oleh karena itu luar biasa karena Lion Air sebagai maskapai menguasai 40% pangsa pasarharus menjadi perusahaan yang besar dan profesional.

Apalagi sebagai perusahaan dengan target pendapatan tahunan sebesar Rp 20 triliun, Tidak punya uang tunai 1 miliar? Bukankah ada bank yang mau memberikan layanan khusus 24/7 untuk perusahaan seperti ini? Tahukah Anda bahwa perusahaan ini sangat miskin sehingga harus meminjam dari pemerintah untuk membayar klaim penundaan?

Saat Air Asia ditegur keras Menteri Perhubungan Ignatius Jonan, ia malah turun tangan langsung memantaunya. Pelan – pelanJatuhnya pesawat Lion Air yang berlangsung puluhan jam tak membuat menteri yang gemar tidur di kereta itu terharu..

Lebih dari itu, dalam hal pengembalian uang penumpang dan santunan, perusahaan negara Angkasa Pura II menyediakan asuransi. Bagaimana? Luar biasa, bukan? Bukannya mendapat sanksi berat, ia malah mendapat kompensasi atas kecerobohannya.

Bahkan Menteri Jonan menyebut tidak ada sanksi khusus bagi Lion Air yang menelantarkan penumpangnya. Namun rupanya Kementerian Perhubungan telah memberikan sanksi kepada maskapai berlogo singa tersebut. Kalaupun ada sanksi berupa teguran keras, dibuat secara tertulis oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara. (Baca: Kementerian Perhubungan membekukan ekspansi bisnis Lion Air)

Selain itu, Kementerian Perhubungan juga membekukan sementara izin rute baru Lion Air. Penangguhan ini dilakukan hingga Lion Air bisa menjelaskan permasalahannya dan memberikan solusi menunda Penerbangan besar-besaran yang terjadi beberapa waktu lalu.

Bagaimana? Jika bukan orang yang benar-benar berkuasa. Tidak mungkin melakukan itu, bukan? -Rappler.com

Arman Dhani adalah seorang penulis lepas. Penulisannya bergaya satir penuh sarkasme. Saat ini ia aktif menulis di blognya www.kandhani.net. Ikuti Twitter-nya, @Arman_Dhani.


sbobet wap