• September 20, 2024
Pesan Idul Fitri: Kembangkan toleransi, jangan korupsi

Pesan Idul Fitri: Kembangkan toleransi, jangan korupsi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

JAKARTA, Indonesia – Jutaan masyarakat Indonesia mendengarkan berbagai tema khotbah Idul Fitri. Isinya beragam, mulai dari persatuan Islam, kelanjutan kebaikan, pengembangan toleransi hingga mengenang mereka yang kurang beruntung.

Jangan bersedih jika melewatkan khutbah Idul Fitri. Tweet dari warganet, pesan dari tokoh-tokoh tersebut bisa menjadi sumber inspirasi untuk hari-hari mendatang.

Mengembangkan toleransi

Di Yogyakarta, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan umat Islam harus mengembangkan toleransi dengan menghormati perbedaan dan mengembangkan prinsip jalan tengah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Karena kita ditakdirkan berada dalam lingkungan dan suasana yang majemuk, baik berdasarkan suku, agama, bahasa, dan budaya, serta paham agama dan organisasi kemasyarakatan,” kutip Din. Di antaraJumat 17 Juli.

Pesan serupa disampaikan Malik Madani dari PBNU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Ia menyerukan pengelolaan keberagaman yang baik untuk menghindari konflik.

“Ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan antar anak bangsa yang stabil dan kuat,” kata Malik. “Semangat moderasi dan toleransi diperlukan. Dengan semangat ini, kecil kemungkinan radikalisme akan meresahkan umat beragama.”

Hati-hati jangan sampai korup

Di tengah maraknya penangkapan pejabat karena korupsi, staf pengajar Pondok Pesantren Ciherang mengingatkan umat Islam di Perumahan Ciomas, Bogor untuk tidak melakukan korupsi.

“Jangan memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar,” ujar Suhendar. “Hati juga harus selalu dibersihkan, dilembutkan, disehatkan dan diasah.”

Pesan dari dunia maya

Dari twitterland, banyak sekali pesan yang di-tweet oleh netizen. Salah satunya adalah mengenang mereka yang sedang menderita. Tidak perlu berpikir jauh ke depan. Di Jember, umat Islam memakai masker saat melaksanakan salat Idul Fitri.

Alhamdulillah pagi ini hujan abu sangat ringan dibandingkan Kamis (16/7) malam yang cukup deras. “Saya dan keluarga tetap memakai masker saat salat Id,” kata salah seorang warga Kecamatan Sumbersari, Fatimah, yang melaksanakan salat Ied di halaman kampus Universitas Muhammadiyah Jember, seperti dikutip. Di antara.

“Biasanya pada malam hari, anak-anak mengadakan takbiran keliling alun-alun sambil menyalakan kembang api. Namun kegiatan itu dibatalkan karena hujan abu turun cukup deras tadi malam.

Puluhan warga Syiah di Sidoarjo masih belum bisa pulang ke kampung halamannya di Sampang, Madura. Mereka merayakan Idul Fitri di kamp pengungsian.

Pesan lainnya adalah berbuat baik tidak hanya di bulan Ramadhan saja. Segala amal baik yang dilakukan selama Ramadhan harus dilanjutkan.

—Rappler.com


slot gacor