Pedagang Pasar Klewer Solo pulih dari bencana kebakaran
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kepala Dinas Pengelola Pasar Surakarta Subagyo mengatakan, biaya pembangunan Pasar Klewer sebesar Rp170 miliar.
SOLO, Indonesia– Wajah para pedagang Pasar Lem Solo masih terlihat sedih usai pasar terbakar pada Sabtu akhir pekan lalu. Dibalik kesedihan tersebut, mereka tetap memiliki optimisme bahwa mereka akan bangkit dari keterpurukan. Mereka masih akan menjual pakaian dan kain batik seperti dulu.
“Ini merupakan usaha turun temurun dari orang tua kami,” kata Abdullah, salah seorang pedagang, Selasa (30/12). Awalnya, ia hanya mewarisi satu kios. Di tangannya usaha itu berkembang hingga ia bisa memiliki dua lapak. Hanya saja dua kios beserta barang dagangannya ikut terbakar saat pasar tersebut musnah dilalap api.
Bisnis turunan ini membuatnya merasa terdorong untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh. Ia akan kembali berjualan jika pemerintah membuat pasar darurat dan merenovasi Pasar Lem. Meski kerugian mencapai ratusan juta rupiah, Abdullah mengaku masih memiliki tabungan untuk memulai usaha. “Harus memulai dari awal lagi,” katanya.
Pedagang lainnya, Lia, mengaku tak seluruh dagangannya dibakar. Dari tiga kios yang dimiliki, satu di antaranya lolos dari kebakaran. “Perdagangan itu bisa dijadikan modal untuk memulai usaha lain,” ujarnya.
Sembari menunggu pembangunan pasar selesai, ia akan memindahkan sementara barang dagangannya di rumahnya. Ia beruntung memiliki banyak pelanggan setia yang biasanya memesan barang melalui telepon dan surat elektronik. “Kami tetap bisa terus melayani pembeli meski hanya dari rumah,” ujarnya.
Sementara itu, Persatuan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) terus melakukan registrasi ulang identitas pedagang di pasar tersebut. Pengumpulan data dilakukan di halaman Masjid Agung yang berada di utara pasar. Pendataan dilakukan terkait rencana pemerintah menyediakan pasar darurat agar pedagang tetap bisa berjualan.
Renovasi membutuhkan Rp 170 miliar
Kepala Dinas Pengelola Pasar Surakarta Subagyo mengatakan, biaya pembangunan Pasar Klewer sebesar Rp170 miliar. Sedangkan pembangunan pasar darurat bisa mencapai Rp 28 miliar. Cakupan pasar darurat cukup besar karena tetap harus memenuhi aspek keamanan dan kenyamanan mengingat banyaknya transaksi di pasar tersebut.
Rencananya Klewermark akan direnovasi sesuai bentuk aslinya. Bentuk dan jumlah lantainya sama, hanya akan ditambah basement saja, ujarnya. Penyediaan basement diperlukan untuk mengatasi terbatasnya lahan parkir. Hingga saat ini, rumitnya parkir di Klewermark kerap menjadi penyebab kemacetan.
Sementara itu, pasar darurat rencananya akan dipasok di dalam benteng Vastenburg. Budi Suharto, Sekretaris Daerah Kota Surakarta, mengatakan pihaknya telah mengirimkan surat kepada pemilik tanah di tengah kota yang sudah lama tidak digunakan. “Suratnya sudah kami kirim Senin lalu,” ujarnya.
Tegus Prakosa, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surakarta, juga mendukung langkah pemerintah membangun pasar darurat. “Jangan sampai usaha pedagang terhenti karena kebakaran ini,” ujarnya. Menurutnya, perdagangan di Klewermark memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian kota.
Satu tahun pasar harus siap
Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar renovasi Klewermark selesai dalam waktu satu tahun. Hal itu diungkapkannya saat diselidiki lokasi terjadinya kebakaran Klewermarkt. Nanti pemerintah pusat akan membantu, ujarnya.
Peninjauan tersebut dilakukan usai Kalla menemui keluarga penumpang Air Asia di Surabaya. Kalla dan rombongan langsung terbang ke Solo dan memeriksa bekas luka bakar tersebut.
Ia mengatakan, pembangunan kembali Pasar Lem harus dilakukan secara gotong royong. Anggaran pembangunan pasar tidak hanya ditanggung oleh pemerintah daerah. “Pemerintah provinsi dan pusat juga terlibat,” ujarnya. –Rappler.com