• October 8, 2024

Presiden Jokowi, ini terobosan perempuan melawan korupsi

Perempuan memerintahkan Presiden Jokowi untuk menjaga sikap antikorupsi. Jika kamu setuju, Silakan isi petisi di sini.

Petisi ini ditujukan untuk perempuan. Juga bagi mereka yang mendukung perjuangan perempuan. Perempuan dari berbagai kalangan, profesi dan kota.

Mereka meluncurkan petisi berisi perintah kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Isinya, #9AntiKorupsiGebrakan. Empat hari setelah diluncurkan, 8.000 orang menandatangani petisi antikorupsi ini. Sejumlah perwakilan bertemu dan mengajukan petisi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebuah badan antikorupsi yang sebagian besar terguncang oleh kekuatan antikorupsi.

Di Yogyakarta, sejumlah perempuan di kota tersebut berhasil menyusup ke pasukan keamanan presiden untuk menyampaikan perintah antikorupsi langsung kepada Presiden Jokowi.

Isi petisi di bawah ini:

Presiden Republik Indonesia Bpk. Jokowi: Kami merekomendasikan Pak. Presiden Jokowi Bertindak ANTI KORUPSI, PERIODE!

Kami Perempuan Anti Korupsi Indonesia, BREAK!

1. CUKUP Komisi Pemberantasan Korupsi dilemahkan

2. CUKUP Pembusukan institusi hukum

3. CUKUP koruptor yang kebal hukum

4. CUKUP membangkitkan pejabat yang korup

5. CUKUP konspirasi dan kesepakatan politik kotor

6. HANYA “tagihan gemuk”

7. CUKUP bergaul dengan uang orang

8. CUKUP mewarisi budaya korupsi

9. Cukup untuk memungkinkan penjarahan sumber daya alam

CUKUP! Kami perempuan Indonesia anti korupsi sudah muak. Kami adalah ibumu. Kami adalah adik-adikmu. Kami adalah saudara perempuanmu. Kami adalah anak-anakmu. Kami memilih dan menjadikan Anda pemimpin negara. Oleh karena itu, kami perintahkan Pak Presiden untuk bertindak dan memberantas korupsi!

Ada banyak cara untuk mendukung aksi antikorupsi. Kita bisa mengisi petisi di atas. Sebarkan ke lingkungan sekitar melalui akun media sosial, surat elektronik, foto #selfie atau #groupfic dengan tulisan serupa, baik kreasi sendiri maupun yang disediakan oleh penggagas yaitu Sita Supomo, Mila Nuh dan kawan-kawan. Menyelenggarakan berbagai kegiatan lapangan termasuk pertunjukan seni dan pengumpulan tanda tangan.

Terdapat beberapa pilihan avatar atau simbol. Wanita mempunyai rambut keriting, rambut lurus, kuncir kuda, jilbab dan masih banyak lagi. Sebuah simbol untuk menekankan keseriusan pesan gerakan. Namun menurut saya, perempuan dan laki-laki yang mendukungnya bisa melakukan segala upaya untuk mendukung gerakan ini.

Silakan kunjungi pergerakan mereka di Facebook: Perempuan Indonesia Melawan Korupsi.

Ketikkan kata-kata “Saya seorang wanita yang menentang korupsi” Melalui mesin pencari di Internet, Anda dapat menemukan berbagai avatar dan informasi terkait gerakan ini.

Saya mendukung gerakan antikorupsi dengan menulis blog ini.

Michael Johnston dari Colgate University, Amerika Serikat, mengartikan korupsi sebagai “penyalahgunaan peran atau sumber daya publik untuk keuntungan pribadi”. Penyalahgunaan peran dapat diartikan sebagai kekuasaan pada sektor publik atau sumber daya publik termasuk sumber daya alam untuk kepentingan swasta/swasta. Sebagaimana dibahas dalam artikel jurnal Strategic Review edisi November-Desember 2011 yang ditulis oleh Erry Riyana Hardjapamekas dan Natalia Soebagjo, terdapat kata kunci dalam definisi tersebut, yaitu. melecehkan, publik, pribadiDan keuntungan.

Johnston mengidentifikasi empat sindrom korupsi, yaitu Mempengaruhi pasar, Kartel elit, Oligarki dan Klan Dan Mogul Resmi. Menurut Johnston, korupsi di Indonesia masuk dalam kategori tersebut Mogul Resmi, situasi dimana pejabat publik (birokrasi) dan politisi memperkaya diri melalui tindakan korupsi (kriminal), mengubah peran lembaga publik/negara menjadi “entitas yang menghasilkan keuntungan”. Indonesia juga berada dalam situasi di mana para pengusaha ambisius dilindungi oleh kekuasaan aparatur negara untuk membangun kerajaan bisnisnya.

Korupsi terjadi secara masif karena penumpukan kekayaan menghasilkan kekuasaan untuk mengendalikan jalannya pemerintahan, yang diisi oleh politisi dan birokrat yang menaiki tangga kekuasaan sambil mengumpulkan uang untuk mengisi pundi-pundinya. Birokrat dan PNS seperti ini punya peluang lebih besar untuk naik jenjang lebih tinggi dengan kontribusi kekayaan. Beli pangkat dan posisi.

Lebih lanjut, Johnston menganalisis bahwa pada era pasca-Soeharto terjadi fragmentasi monopoli kekuasaan, perebutan uang negara dan sumber daya alam serta peluang ekonomi antara puluhan partai politik yang tingkatnya serupa dengan situasi di Rusia pada tahun 1990-an, ketika oligarki berkuasa. dan klan mendominasi.

Tujuh belas tahun setelah Soeharto lengser dari kursi presiden dan kita memasuki Era Reformasi, ada masanya optimisme terhadap upaya pemberantasan korupsi semakin menguat. Kita sudah melihat ratusan pejabat publik terguling oleh UU Pemberantasan Korupsi. Masyarakat mencermati, hampir setiap Jumat Agung, ada pejabat publik yang tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena melakukan tindakan korupsi. Mulai dari kelas daerah hingga kelas kepala lembaga negara.

Terobosan 9 Perempuan Anti Korupsi ini muncul di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap menurunnya kualitas pemberantasan korupsi di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Pemicunya adalah pencalonan Kapolri yang berstatus tersangka korupsi. Drama yang berlangsung selama sebulan ini merusak komitmen Jokowi dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya.

Sebuah studi mengenai perempuan akar rumput dan korupsi menghasilkan temuan menarik. Di mata perempuan yang menjadi responden survei yang dilakukan United Nations Development Program (UNDP), institusi kepolisian selalu disebut sebagai institusi paling korup di antara institusi pemerintah lainnya. Polisi yang seharusnya melayani dan melindungi masyarakat, juga merupakan aparat penegak hukum yang menuntut “suap” dalam berbagai bentuk dari perempuan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya, permintaan suap dilakukan ketika ada pengaduan mengenai tindakan hukum atau penyalahgunaan kekuasaan yang dialami oleh mereka, termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual, izin kerja dan akses terhadap layanan publik seperti perumahan, air, sanitasi, listrik dan kebutuhan lain yang tidak dapat diterima. ditemui dalam komunitas atau masyarakat yang diperebutkan.

Perempuan juga menjadi korban korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah saat mengurus berbagai dokumen: akta kelahiran, kematian, dan nikah. Mengurus izin usaha hingga paspor. Menjadi korban pada pemilu yang hak pilihnya dikebiri, tidak dilakukan pencoblosan. Perempuan juga berhadapan dengan pejabat yang korup ketika mengurus hak waris dan sertifikat tanah.

Kajian UNDP yang dilakukan oleh Komisi Huairou yang menjembatani lembaga dan gerakan perempuan akar rumput di negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dilakukan di delapan negara dengan melibatkan 11 lembaga jaringan perempuan. Asia Selatan diwakili oleh India dan Bangladesh.

Indonesia tidak termasuk dalam negara yang menjadi objek survei. Namun mengutip data Transparency International Indonesia tahun 2013, Polri dan DPR merupakan lembaga negara paling korup di Indonesia. Bahkan dibandingkan negara tetangga, tingkat persepsi korupsi relatif tinggi. Terbaca beritanya ada di sini.

“Lembaga anti-korupsi yang tidak menyentuh kepolisian tidak akan pernah berhasil sebagai penegak hukum,” kata Toni Kwok Man Wai, mantan ketua Komisi Independen Anti-Korupsi (ICAC) Hong Kong.

Tony Kwok mengunjungi Indonesia pekan lalu, memberikan wawancara kepada sejumlah media dan menjadi pembicara dalam pembicaraan antikorupsi. Ia menceritakan pengalaman ICAC. Hong Kong telah berhasil menangani korupsi akut yang telah melemahkan institusi kepolisian, dan ICAC telah melihat keberhasilannya sebagai lembaga antikorupsi.

Masih ada ribuan data lain, contohnya, yang mudah kita cari di dunia maya di era digital, yang menunjukkan betapa pentingnya peran perempuan dalam mendukung gerakan antikorupsi. Ratusan penelitian menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi dapat dilakukan melalui pencegahan, khususnya melalui aspek pendidikan. Perempuan adalah pendidik pertama dalam keluarga.

Saya dukung #9Gebrakan, saya perempuan anti korupsi.

Bagaimana dengan Anda, Presiden Jokowi? Bagaimana dengan Ny. Iriana Jokowi? —Rappler.com

Uni Lubis adalah mantan pemimpin redaksi berita dan terkini di ANTV. Ikuti Twitter-nya @unilubis


Togel Sydney