• October 8, 2024

Hari Valentine, kondom dan seks kasual di Indonesia

Setiap tahunnya, kelompok Islam dan pemerintah daerah di Indonesia mengingatkan masyarakatnya masing-masing untuk tidak merayakan Hari Valentine.

JAKARTA, Indonesia – Di Jakarta, hotel dan restoran telah mempromosikan promosi Hari Valentine selama berminggu-minggu. Namun di banyak kota di luar ibu kota negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, perayaan hari hati telah dilarang.

Kondom dan seks kasual

Setiap kali Hari Valentine tiba, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merasa khawatir.

“Ada tradisi Hari Valentine yang tidak ramah anak. Misalnya, Hari Valentine yang dipahami sebagai hari kasih sayang yang menghalalkan hilangnya keperawanan seseorang. Ada anak sekolah yang menjadi korban kekerasan seksual di Hari Valentine,” kata Susanto, pejabat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kepada Detik.com.

Parahnya, KPAI menyebut ada beberapa coklat yang dijual dengan kondom gratis di Hari Valentine. Cokelat diperuntukkan bagi segala usia, dan komisi khawatir anak-anak akan menemukan kondom dan terdorong untuk menggunakannya.

Pada hari Jumat tanggal 13 Februari, lembaga ulama Islam terkemuka di Indonesia, the Majelis Ulama Indonesia (MUI), mengancam akan mengeluarkan fatwa yang melarang penjualan kondom setelah adanya laporan bahwa alat kontrasepsi tersebut dijual bersama coklat untuk merayakan Hari Valentine.

Ketua MUI Ma’ruf Amin mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan tersebut dan menambahkan bahwa mereka menentang penjualan kondom karena “memberikan peluang bagi orang untuk melakukan hubungan seks pranikah”.

“Penjualan kondom menyebabkan prostitusi dan seks bebas,” katanya kepada AFP. “Kami sudah lama menolak kondomisasi dalam masyarakat kami.”

Ia menambahkan, jika laporan tersebut benar, “sangat mungkin kami akan mengeluarkan fatwa yang membatasi penjualan kondom secara bebas di negara ini”.

Fatwa merupakan pendapat hukum yang diturunkan oleh para pemimpin Islam, namun tidak memiliki kekuatan hukum.

Laporan mengatakan toko-toko di Malang, di pulau utama Jawa, menjual coklat kondom, dan pihak berwenang di kota-kota lain menggerebek toko-toko untuk mencari barang-barang tersebut.

Namun, minimarket tempat kondom dijual juga melakukan hal tersebut Menolaknya, dan cek toko kosong. Sumber industri mengatakan gambar bungkus coklat berisi kondom yang beredar adalah palsu dan sudah ada sejak lama.

Perayaan terlarang

Setiap tahunnya, menjelang hari hati, kelompok Islam dan pemerintah daerah di Indonesia mulai mengingatkan masyarakatnya masing-masing untuk tidak merayakan Hari Valentine.

Sejumlah alasan dikemukakan, termasuk bagaimana hari istimewa yang dinamai menurut nama seorang martir Kristen itu dianggap sebagai hari libur Kristen. “Itu berasal dari agama yang berbeda,” kata Amidhan Shaberah dari MUI kepada Rappler.

Di Aceh yang menerapkan sistem syariah, pemerintah setempat mengatakan polisi agama akan dikerahkan untuk mengawasi pasangan yang menjalin hubungan romantis pada hari Sabtu.

Nurul, siswi SMA di Banda Aceh, tak akan melintasi polisi agama. “Saya dan teman-teman tidak akan merayakan Hari Valentine karena tidak sesuai dengan syariat Islam,” ujarnya.

Ada juga yang berpendapat bahwa KPAI adalah Hari Valentine Perayaan barat yang mempromosikan seks, alkohol, dan penggunaan narkoba.

Dian, siswi SMA asal Surabaya, misalnya, mengaku tidak masalah jika Dinas Pendidikan kota itu melarang perayaan Hari Valentine. “Itu hanya membuang-buang waktu dan uang. Hal ini juga dapat mengarah pada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti minuman keras, narkoba, atau seks,” katanya kepada Rappler.com.

Ada pula yang mengatakan itu bukan bagian dari budaya Indonesia.

Namun, tidak semua orang setuju. Di Makassar, di mana suvenir berbentuk hati dilarang karena “bertentangan dengan budaya Indonesia”, warga Ardian Adhiwijaya yakin hal itu adalah contoh terlalu banyak campur tangan pemerintah.

“Jika alasannya untuk mencegah hubungan seks bebas, maka pelarangan perayaan Hari Valentine bukanlah langkah yang tepat. “Entah mereka melarang Hari Valentine atau tidak, orang yang ingin melakukan hubungan seks kasual akan tetap melakukannya,” ujarnya. – dengan laporan dari Nurdin Hasan, Mansyur Rahim, Kartika Ikawati dan Agence France-Presse/Rappler.com

Togel Singapore