• November 23, 2024

PH akan memulangkan korban kapal karam Vietnam

Filipina sedang berupaya untuk memulangkan satu-satunya orang yang selamat dan dua jenazah setelah kapal kargo mereka tenggelam di lepas pantai Vietnam

MANILA, Filipina – Koki Ilonggo Angelito Capindo Rojas masih “terkejut” setelah kapal yang ia kerjakan tenggelam di lepas pantai Vietnam pada Jumat lalu, 2 Januari, namun ia akan segera bisa pulang.

Departemen Luar Negeri Filipina (DFA) mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk memulangkan Rojas, satu-satunya yang selamat, bersama dengan dua jenazah warga Filipina lainnya di kapal Bahama. Jupiter Massalyang memiliki awak yang seluruhnya berasal dari Filipina sebanyak 19 anggota.

Juru bicara DFA Charles Jose mengatakan dalam jumpa pers pada Senin, 5 Januari, bahwa 16 pelaut Filipina lainnya masih hilang. Pencarian para pelaut yang dipimpin Vietnam terus berlanjut, tetapi cuaca buruk menghambat upaya tersebut.

Jose mengatakan bahwa Konsul Jenderal Kehormatan Filipina di Kota Ho Chi Minh dan perwakilan agen kru, Magsaysay Maritime Corporation, sedang mengatur pemulangan Rojas dan dua kematian: Kapten Ronel Acueza Andrin, dan 3rd Petugas Jerome Maquilang Dinoy.

“Bapak Angelito Rojas saat ini berada di bawah perawatan Pusat Koordinasi Pencarian dan Penyelamatan Maritim Vietnam di Kota Vung Tau,” kata Jose, merujuk pada kota di selatan Vietnam.

Jupiter Massal tenggelam 150 mil laut dari Vung Tau pada hari Jumat setelah meninggalkan Kuantan, Malaysia, menuju Tiongkok. Kapal itu membawa 46.400 metrik ton bauksit, bijih aluminium.

Ketika ditanya tentang laporan bahwa Rojas tidak mau bekerja sama dalam penyelidikan penyebab tenggelamnya kapal tersebut, Jose mengatakan satu-satunya informasi yang dia dapatkan adalah bahwa kepala juru masak kapal masih “terkejut”.

Laporan dari Associated Press dan media Vietnam mengatakan Rojas menolak menjawab pertanyaan penyelidik tentang apa yang terjadi pada kapal kargo tersebut, dengan mengatakan bahwa dia “pusing dan lelah”.

“Meskipun telah menjelaskan dan yakin bahwa semua informasi yang dia berikan akan sangat membantu (menyelamatkan) awak kapal yang hilang, Rojas menolak untuk melanjutkan pembicaraan,” lapor Vietnam’s Ketigamu koran.

Terkait kedua kematian tersebut, Jose mengatakan DFA akan memberikan bantuan dalam mempercepat pemulangan mereka dengan memberikan sertifikasi kamar mayat konsuler.

Badan-badan lain seperti Administrasi Kesejahteraan Pekerja Luar Negeri (OWWA), Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina (POEA), dan Departemen Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan (DOLE) akan membantu keluarga para korban.

Kapten Andrin (45) berasal dari Polillo, Quezon, sedangkan 3rd Petugas Dinoy berasal dari Lapu-Lapu, Cebu, berdasarkan Daftar Kru Maritim.

Pemilik kapal, Gearbulk yang berbasis di Norwegia, mengatakan Penjaga Pantai Jepang menerima peringatan bahaya kapal tersebut pada Jumat lalu.

“Sekoci dan rakit penyelamat telah diamati dan diperiksa tetapi ditemukan kosong,” kata Gearbulk dalam keterangannya, Sabtu, 3 Januari.

Istana meminta DND membantu pencarian

Vietnam meminta negara-negara yang memiliki kapal di wilayah tersebut untuk membantu pencarian. Kapal-kapal dari Liberia, Oman, Singapura dan Tiongkok termasuk di antara mereka yang membantu.

Juru bicara kepresidenan Filipina Edwin Lacierda mengatakan Manila juga dapat bergabung dalam upaya tersebut.

“Kami bertanya kepada Menteri Pertahanan Nasional apakah kami dapat memberikan bantuan. SND sekarang akan memeriksanya,” kata Lacierda dalam konferensi pers istana pada hari Senin.

Mengutip informasi dari Kedutaan Besar Filipina di Hanoi, Lacierda mengatakan angkatan laut Vietnam menambahkan 3 helikopter dalam upaya pencarian pada Senin.

Bahkan 3 hari setelah kejadian tersebut, pemerintah Filipina masih optimis dengan nasib para pelaut yang hilang tersebut.

“Semua orang berharap kami masih menemukan korban selamat,” kata Jose.

Warga Filipina di Skotlandia diduga tewas?

Pelaut Filipina lainnya masih hilang dalam kecelakaan laut di lepas pantai Skotlandia.

Jose mengatakan DFA tidak memiliki informasi tentang nasib satu-satunya warga Filipina di kapal kargo yang terdaftar di Siprus. Cemfjord, yang tenggelam di lepas pantai utara Skotlandia. Sebuah kapal feri yang lewat melihat lambung kapal terbalik pada hari Sabtu.

Selain warga Filipina, 7 pelaut Polandia masih hilang.

Penjaga melaporkan bahwa 8 awak kapal diduga tewas setelah operasi pencarian ekstensif gagal menemukan mereka. Laporan tersebut mengutip Badan Kelautan dan Penjaga Pantai Inggris (MCA) yang mengatakan pencarian telah dibatalkan.

“Pencarian telah dihentikan, jadi tidak ada lagi sumber daya untuk mencari orang-orang yang hilang. Kami sekarang dalam tahap penyelidikan,” kata juru bicara MCA.

“Area tersebut telah dipenuhi (oleh tim pencarian dan penyelamatan) dan sayangnya tidak ada tanda-tanda orang-orang tersebut ditemukan.”

Ini hanyalah tragedi terbaru yang menimpa pelaut Filipina. Pada bulan Desember, warga Filipina juga menaiki kapal pukat Korea Selatan yang tenggelam di lepas pantai timur jauh Rusia.

Dikenal sebagai salah satu pelaut terbaik dunia, pelaut Filipina berjumlah 400.000 atau seperempat dari 1,5 juta perwira dan awak kapal di dunia. – Rappler.com

Data Sydney