• October 7, 2024

Apa yang bisa menyebabkan sakit gigi?

MANILA, Filipina – Penyakit mulut yang paling umum sebenarnya mudah dicegah.1 Namun karena kurangnya kesadaran dan informasi tentang cara menghindarinya, kesehatan mulut yang buruk masih sering terjadi di kalangan masyarakat Filipina.

Ketika gigi dan gusi mulai berdenyut, biasanya dibiarkan saja agar tidak perlu pergi ke dokter gigi. Namun ketika rasa sakitnya semakin tak tertahankan, masalah yang jauh lebih besar kini dimulai.

Sakit gigi hanyalah puncak gunung es. Ini bisa menjadi gejala kerusakan gigi dan memerlukan bantuan profesional.

Kerusakan gigi dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan mulut paling umum di seluruh dunia. 2 Menurut Carina Mabanta-Delos Reyes, ketua Komite Advokasi Centennial UP College of Dentistry, Filipina merupakan salah satu negara dengan tingkat karies atau gigi berlubang tertinggi di dunia.

Meskipun setiap orang rentan terhadap kerusakan gigi, 59,4% penduduk Filipina belum pernah ke dokter gigi dan 20% anak usia 6 tahun menderita sakit gigi namun masih belum mendapatkan perawatan profesional dari dokter gigi. Hal ini juga disebut-sebut sebagai penyebab paling umum ketidakhadiran di sekolah dan pekerjaan di kalangan masyarakat Filipina.

Apa akar permasalahannya?

Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, tidak menyikat gigi setelah makan, dan melewatkan janji dengan dokter gigi hanya berkontribusi pada masalah kesehatan mulut. Mengetahui akar penyebabnya akan membantu mencegah karies gigi dan sakit gigi di kemudian hari yang dapat mengganggu jadwal sehari-hari.

Penyebab utama penyakit mulut adalah plak. Ini adalah zat tidak berwarna yang terbuat dari bakteri yang terbentuk di sudut dan celah gigi dan gusi. (MEMBACA: Saat plak menyerang). Plak yang tertinggal secara perlahan dapat menggerogoti tiga lapisan gigi: mahkota atau lapisan terluar yang dilapisi enamel, dentin, dan pulpa atau lapisan dalam yang juga melindungi saraf dan pembuluh darah.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan gigi dan masalah gusi yang sering kali disertai dengan sakit gigi, sehingga memperingatkan Anda akan masalah yang lebih serius yang akan datang. Ketika pulpa meradang, rasa sakit tidak dapat diabaikan begitu saja dan kunjungan ke dokter gigi harus dilakukan.

Tidak semua orang menyadari bahwa kebersihan mulut yang buruk, dalam hal penumpukan plak dan bertambahnya usia, dialami oleh remaja dan orang dewasa di negara maju dan berkembang, namun promosi tindakan pencegahan tidak efektif.3 Hal ini dibuktikan dengan data angka kejadian penyakit mulut.

Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mulut merupakan kunci untuk menghindari plak yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, bau mulut, radang gusi dan penyakit mulut lainnya. Mengambil tindakan pada awal sakit gigi tidak bisa berbuat lebih banyak. Pada saat itu, mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkan gigi Anda.

Solusinya

Bahkan setelah menjalani perawatan gigi yang ketat, kerusakan gigi masih bisa dialami. Hal ini disebabkan oleh penggunaan jenis sikat gigi yang tidak tepat serta teknik menyikat gigi yang salah.

Beralih ke sikat gigi yang lebih efisien adalah solusi sederhana. Bulu sikat yang bersudut dapat melakukan pekerjaan yang tidak dapat dilakukan oleh sikat lainnya, yaitu menghilangkan plak di tempat yang sulit dijangkau. Plak yang tertinggal setelah menyikat gigi dapat menyebabkan kerusakan gigi dan masalah lain seperti bau mulut dan gusi bengkak. Inilah sebabnya mengapa penting untuk lebih berhati-hati dalam memilih sikat gigi yang Anda gunakan.

Sikat dengan ujung datar dapat membersihkan gigi, namun karena tidak dapat masuk ke sela-sela gigi, mengapa tidak menggunakan sikat gigi yang tepat agar dapat bekerja lebih efisien?

Mendapatkan informasi tentang tindakan pencegahan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan mulut juga akan membantu mengurangi penyakit mulut. Menyikat gigi setelah makan, menemui dokter gigi setiap tahun untuk profilaksis, dan membersihkan gigi dengan benang gigi (flossing) adalah beberapa praktik baik yang harus diikuti untuk mencegah plak dan menjaga kesehatan mulut. – Rappler.com

REFERENSI:

(1) Bourgeois, Denis, Prathip Phantumcanit, Juan Carlos Llodra, Virginie Horn, Monica Carlile, dan Jean-Luc Eisele. “Dasar Pemikiran Pencegahan Penyakit Mulut di Pelayanan Kesehatan Primer: Sebuah Studi Kolaboratif Internasional dalam Pendidikan Kesehatan Mulut.” Jurnal Gigi Internasional 2014 64.0020-6539 (2014): 1-11. Tekanan.

(2) Borjuis, Denis dan Juan Carlos Llodra. “Beban global terhadap kondisi gigi pada anak-anak di sembilan negara yang berpartisipasi dalam program promosi kesehatan mulut internasional 2012-2013.” Jurnal Gigi Internasional 2014 64.0020-6539 (2014): 27-34. Tekanan.

(3) Llodra, Juan Carlos, Prathip Phantumcanit, Denis Bourgeois dan Virgie Horn. “LLL2: Kuesioner Tingkat Dunia Internasional tentang Penggunaan Sikat Gigi dan Pasta Fluorida.” Jurnal Gigi Internasional 2014 64.0020-6539 (2014): 20-26. Tekanan.

judi bola