Bagaimana Twitter ingin membantu Indonesia menghadapi bencana
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Namun bagaimana Anda melakukan hal tersebut di negara yang jumlah penduduknya kurang dari 30% menggunakan internet?
JAKARTA, Indonesia – Kantor Twitter di Jakarta kini telah resmi diluncurkan, dan hal pertama yang ingin dilakukan situs mikroblog tersebut adalah mencari cara untuk membantu Indonesia merespons bencana dengan lebih baik.
Dalam diskusi media pada hari Kamis, 26 Maret, CEO Twitter Dick Costolo mengutip pengalaman perusahaan segera setelah gempa bumi dan tsunami Fukushima pada bulan April 2011, ketika layanan telekomunikasi seluler terganggu.
“Twitter menjadi penyelamat ketika orang tidak bisa mengaksesnya,” katanya. “Ketika hal itu terjadi, kami mulai bekerja sama dengan pemerintah di sana, dan kami mulai mencoba mereplikasi upaya tersebut di seluruh dunia bersama pemerintah dan LSM untuk memastikan bahwa Twitter dapat digunakan sebagai saluran komunikasi darurat alternatif ketika waktu sangat mendesak. “
Tampaknya hal ini juga yang diinginkan Indonesia dari Twitter. Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika katanya awal pekan ini bahwa dia ingin menggunakan teknologi Twitter untuk informasi bencana, seperti sistem peringatan dini dan penyebaran informasi tentang bencana yang sedang terjadi. (BACA: Tweet untuk memetakan banjir Jakarta, bantu selamatkan nyawa)
Perluas jangkauan Twitter
Namun bagaimana Anda melakukan hal tersebut di negara seperti Indonesia, yang jumlah penduduknya kurang dari 30% menggunakan internet?
Dengan menghadirkan Twitter ke feature phone.
“Masih ada miliaran orang yang menggunakan feature phone di seluruh dunia, dan kami ingin dapat menghadirkan pengalaman Twitter kepada orang-orang yang menggunakan perangkat tersebut dan dengan koneksi bandwidth rendah,” kata Costolo.
Pada bulan Januari, Twitter membeli startup ZipDial yang berbasis di India, yang membantu mengirimkan informasi tanpa biaya data. Ia bekerja dengan memungkinkan pengguna untuk membuat panggilan tidak terjawab ke nomor-nomor tertentu, dan menerima panggilan atau pesan teks dengan informasi kembali dari nomor itu.
Pada hari Selasa, 24 Maret, Costolo meluncurkan layanan pertamanya berdasarkan teknologi ini di India. Disebut Samvad, ini memungkinkan orang untuk melakukan panggilan tidak terjawab ke nomor yang akan membalas tweet dari pejabat dan lembaga pemerintah tertentu, seperti kementerian perkeretaapian, menurut media lokal.
Teknologi ZipDial yang sama, kata Costolo, ingin mereka bawa ke pasar lain seperti Indonesia.
Hanya sekitar 25% pengguna ponsel di Indonesia yang memiliki ponsel pintar. Sisanya masih di feature phone.
Bukan hanya bencana
Selain bencana, Twitter juga ingin membantu lebih banyak anak perempuan Indonesia menjadi pembuat kode.
Costolo mengatakan mereka bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk mengembangkannya #Persekutuan Twitter4WaniTek, yang akan mendanai 5 beasiswa setiap tahun selama 3 tahun ke depan yang mencakup biaya sekolah dan hidup bagi perempuan untuk belajar ilmu komputer.
Twitter juga memiliki kemitraan berkelanjutan dengan Lab Pulsa JakartaSebuah proyek PBB yang bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang mempelajari bagaimana big data real-time dari Twitter dapat dieksploitasi untuk mendapatkan wawasan tentang isu-isu mendesak.
Menurut Anthea Webb, Resident Coordinator PBB untuk Indonesia, mereka bisa menganalisis, misalnya kata orang tentang imunisasi atau tentang harga pangan. Idenya kemudian adalah menggunakan informasi ini untuk menginformasikan kebijakan pemerintah dengan cepat.
“Ini menggunakan data dengan cara yang belum pernah kami lakukan sebelumnya,” katanya. – Rappler.com