• July 26, 2024
Erangan Noni Belanda di Wisata Mistis Bandung

Erangan Noni Belanda di Wisata Mistis Bandung

Kota Kembang Bandung tak hanya cantik dan berkilau, tapi juga menawarkan sisi gelap dan seram. Tertarik untuk menjelajahinya?

BANDUNG, Indonesia — Bandung punya beberapa tempat angker yang sering dikunjungi para pemberani.

Inilah 5 tempat paling angker menurut Komunitas Wisata Mistik (Wismis):

1. Jeritan dan erangan Noni di Hollandse Grot

Gua Belanda, Bandung.  Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

“Saat itu rombongan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok 1 masuk gua terlebih dahulu dan kelompok 2 menunggu di luar. Tiba-tiba kelompok 2 mendengar teriakan perempuan dari dalam gua yang menyebabkan salah satu anggota berlari masuk ke dalam gua untuk memeriksa kondisi kelompok 1 karena takut terjadi sesuatu, kata Dadi Setiadi Suarsa, Dewan Pembina Wisata Mistik. .

“Namun anehnya, kelompok 1 malah lari keluar gua karena mendengar teriakan dari luar gua. Faktanya, menurut kelompok 1 dan 2, tidak ada anggota kelompok yang berteriak pada saat itu.

Gua Belanda ini terkenal dengan hantu mengkudu Belanda cantik yang sering berkeliaran di dalam gua. Dia tidak sendirian. Di sana Anda sering mendengar suara tentara berjalan menyusuri koridor. Beberapa mendengar erangan kesakitan. Suasana mistis semakin terasa di malam hari.

Gua yang dibangun pada tahun 1941 ini terletak di Jalan Ir. Kawasan Taman Hutan berada. H. Djuanda, Dago Pakar, Bandung. Gua Belanda memiliki 15 lorong dan 2 pintu masuk setinggi 3,20 meter.

2. Ketawa Wanita di Vila Rancabentang 13

Tidak ada satu pun penghuni yang berlama-lama di vila ini karena sering diganggu makhluk halus. Salah satunya adalah hantu perempuan yang rutin berjalan mondar-mandir di sebuah vila yang sudah tidak dihuni selama lebih dari 10 tahun.

Suara tawa perempuan terdengar di lantai 2 Villa Rancabentang 13 saat tim Wismis berkunjung pada akhir tahun 2011. Seluruh peserta tur adalah laki-laki, dan tidak ada perempuan di vila yang jauh dari pemukiman penduduk.

Villa ini terletak di kawasan terpencil, dekat Sungai Citarum di Ciumbuleuit.

3. Hantu pembawa boneka di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Hutan Babakan Siliwangi.  Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

Salah satu cerita yang paling terkenal dari Hutan Kota Babakan Siliwangi adalah hantu anak kecil bernama Uci yang konon menjadi korban tabrak lari di Jalan Babakan Siliwangi pada tahun 80an.

Menurut cerita masyarakat setempat, Uci sering keluyuran dengan wajah patah sambil membawa bonekanya. Tak hanya membuat masyarakat takut karena penampilannya, Uci juga disebut-sebut kerap menimbulkan kecelakaan di Jalan Babakan Siliwangi.

Pepohonan yang ada di hutan ini masih cukup lebat dan tinggi sehingga membuat hutan seluas 3,8 hektar ini terlihat seram.

4. Kesurupan di eks Rumah Sakit Bandung Medical Center (BMC).

Gedung bekas Rumah Sakit Medical Center Bandung.  Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

Penjaga gedung memasang tanda “dilarang masuk” di bekas ruang bersalin dan operasi di lantai bawah bekas Rumah Sakit Bandung Medical Center (BMC). Bukan karena kondisi bangunannya yang berbahaya, melainkan karena seringnya orang kesurupan saat memasuki ruangan tersebut.

Rumah sakit yang sudah tidak digunakan sejak tahun 1997 ini memang terkenal angker. Relief tokoh terkenal di dinding depan rumah sakit menjadi salah satu penguat kesan seram.

Misteri rumah sakit yang terletak di Jalan H. Wasid Bandung ini ternyata membuat masyarakat tertarik untuk datang.

Rangga, seorang remaja SMA, datang menjelajahi rumah sakit bersama 7 orang temannya. Ia dan teman-temannya penasaran dengan cerita horor di tempat itu yang sering ia dengar.

“Saya juga ingin tahu apa yang terjadi di rumah sakit ini. “Yah, uji saja keberanianmu,” katanya.

Memasuki tempat ini tidak gratis. Setiap pengunjung harus membayar lima ribu rupiah kepada penjaga bangunan lama.

5. Kematian di gua Jepang

Gua Jepang.  Dokumentasi foto Komunitas Wisata Mistik

Gua ini terkenal angker karena pada masa penjajahan Jepang banyak masyarakat Indonesia yang meninggal dan dikuburkan di sekitar gua. Mereka adalah korban dari sistem kerja Romusha yang brutal.

Di dalam gua ini terdapat 18 bangunan bunker yang sebagian besar masih utuh. Bentuk bunker ini bermacam-macam dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda, misalnya sebagai tempat pengamatan, ruang tembak, ruang pertemuan, gudang, dan dapur.

Gua Jepang ini dibangun pada tahun 1942-1945 untuk perang gerilya karena Jepang memperkirakan pasukan Sekutu akan datang melalui laut selatan dan mendarat di sekitar pantai Parangtritis.

Lokasinya berada di kawasan yang sama dengan Gua Belanda, yakni di Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Dago Pakar, Bandung. Gua Jepang berjarak ±600 meter dari pintu masuk Dago Pakar.

Jika menonton film horor belum cukup menguji keberanian Anda, silakan datang dan alami sendiri kejadian mistis di 5 tempat di atas. — Rappler.com

judi bola