Bungkus Indonesia: 7 Januari 2015
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Rencana pelarangan tiket pesawat super murah, rencana Indonesia menaikkan anggaran promosi pariwisata hampir 5 kali lipat, penyanyi populer kembali tertangkap narkoba, dan masih banyak lagi
JAKARTA, Indonesia – Kabar terbaru mengenai AirAsia QZ8501, rencana kontroversial untuk meningkatkan keselamatan di kalangan maskapai bertarif rendah, dan isu seputar ketua Mahkamah Konstitusi yang baru diangkat menjadi inti cerita kami dari Indonesia.
1. Terobosan Pencarian: Ekor Pesawat AirAsia QZ8501 Ditemukan
Pada hari Rabu, 7 Januari, hari ke-11 operasi bantuan, tim pemulihan menemukan ekor pesawat AirAsia Penerbangan 8501 yang jatuh di Laut Jawa. Penemuan di dasar laut ini bisa menjadi terobosan dalam pencarian karena di bagian ekor pesawat biasanya terdapat perekam data penerbangan “kotak hitam”, yang penting untuk menentukan penyebab kecelakaan. Baca cerita lengkapnya di Rappler dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
2. Mungkinkah jatuhnya AirAsia mengakhiri penerbangan super murah di Indonesia?
Kalau Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mau, bisa saja. Staf Khusus Menteri Hadi M. Djuraid, Selasa, 6 Januari mengatakan Jonan berencana mengeluarkan peraturan yang membatasi tarif tiket pesawat low budget karena perang harga bisa berdampak pada standar keselamatan maskapai. “Tidak ada lagi tiket semurah Rp50.000 ($4). Batas bawah akan ditetapkan sebesar 40% (dari tarif biasa, lebih tinggi dari 30%). (Peraturannya) masih menunggu persetujuan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia,” katanya, menurut laporan Detik.com.
Namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, meski ia tidak mengetahui rencana tersebut, namun menurutnya larangan penerbangan super murah tidak akan menyelesaikan masalah. “Yang terpenting adalah aspek keselamatan, mengikuti model low cost wearable yang diterapkan di seluruh dunia. Yang penting adalah keselamatan, kepatuhan terhadap hukum dan penegakan hukum. Yang penting meski murah, tapi aman,” ujarnya Okezone.com.
3. Pilihan hakim konstitusi baru oleh Jokowi menimbulkan keheranan
Hakim Mahkamah Konstitusi yang baru, I Dewa Gede Palguna, yang diangkat oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Selasa, kemungkinan besar akan mendapat tekanan untuk membuktikan dirinya independen dan tidak memihak. Meskipun Palguna menjabat sebagai hakim Mahkamah Konstitusi pada tahun 2003-2008, banyak orang yang mengkhawatirkan fakta bahwa ia juga pernah menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) – partai yang dipimpin Jokowi. “Ada dugaan kuat Hakim Palguna didukung oleh PDI Perjuangan,” kata pakar hukum tata negara Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, seperti dilansir Antara. Republika.co.iddan menambahkan bahwa ia harus membuktikan independensinya di pengadilan ketika menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan PDI-P.
4. Indonesia meningkatkan anggaran promosi pariwisata hampir 5 kali lipat
Kabar baik bagi hotel yang khawatir akan hilangnya pendapatan tahun ini: Pemerintah berencana meningkatkan anggaran promosi pariwisata beberapa kali lipat, dari Rp250 miliar ($19,7 juta) menjadi Rp1,2 triliun ($94 juta), menurut Merdeka.com. Husain Abdullak, juru bicara wakil presiden, menjelaskan bahwa mereka ingin meningkatkan kunjungan wisatawan lebih dari dua kali lipat dari sekitar 9,5 juta pada tahun 2014 menjadi 20 juta pada tahun 2020. Selain itu, hotel-hotel juga memerlukan sedikit peningkatan seiring dengan langkah penghematan yang dilakukan pemerintah baru terhadap pelarangan pertemuan-pertemuan yang biasa dilakukan pegawai negeri sipil di hotel-hotel, namun sering kali memakan biaya yang tidak perlu, serta resepsi pernikahan mewah bagi keluarga pegawai negeri sipil.
5. Penyanyi populer Indonesia tahun 80an yang tertangkap narkoba – lagi
Tampaknya Fariz Rustam Munaf tak bisa menghentikan kebiasaan buruk itu. Penyanyi dan komposer populer itu ditangkap pada hari Selasa di rumahnya di Tangsel, di mana petugas polisi menemukannya membawa ganja. Namun petugas juga menemukan sebungkus heroin di sakunya. Ketika mereka mengujinya, pria berusia 56 tahun itu dinyatakan positif menggunakan narkoba jenis ganja, metamfetamin, dan heroin. Pada tahun 2007, penyanyi tersebut dijebloskan ke penjara selama 8 bulan karena kepemilikan ganja. Baca kisah Rappler selengkapnya dalam Bahasa Indonesia. – Rappler.com