• July 27, 2024
Kasus di Kementerian Perhubungan

Kasus di Kementerian Perhubungan

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menteri Jonan mengatakan, hasil audit investigasi bisa mengarah pada kasus pidana jika terbukti.

JAKARTA, Indonesia- Investigasi Kementerian Perhubungan terhadap pemberian izin AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura baru akan diumumkan pada Kamis depan, (8/1). Namun Kementerian memberi sinyal ada kesalahan dalam penerbitan izin.

Sinyal tersebut diberikan Kementerian dengan melakukan mutasi dan penonaktifan beberapa pejabat di lingkungan kementerian dan otoritas bandara setempat.

Kemarin, Selasa (6/1), staf khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi, Hadi Juraid, mengatakan ada beberapa pejabat yang dimutasi dan dinonaktifkan, karena diyakini terkait dengan terbitnya izin penerbangan AirAsia QZ8501 pada Minggu. pagi, 28 Desember 2014.

“Mereka telah dinonaktifkan atau dipindahkan. Namun, kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah, ujarnya.

Berikut daftarnya:

PERTAMA, pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Perhubungan. Ada dua orang penyandang disabilitas dan akan diperiksa lebih lanjut.

  • Kepala Bidang Keamanan dan Kesesuaian Angkutan Udara serta Satuan Kerja Pelaksana Slot Time di Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya
  • Chief Operations Inspector (POI) Kementerian Perhubungan di Air Asia.

KEDUA, audit mandiri Perum Navigasi Udara, saat ini ada tiga pejabat yang dinonaktifkan:

  • General Manager Perum Airnav Surabaya
  • Manajer ATS (Layanan Lalu Lintas Udara) operasi Surabaya
  • Manajer senior ATFM (Air Traffic Flight Management) dan ATS kantor pusat Perum Navigasi Udara

KETIGA, pejabat Angkasa Pura (AP) juga telah dimutasi:

  • Kepala Departemen Operasi PT AP I Cabang Bandara Juanda
  • Kepala Divisi ANC (Supervisor Parkir Pesawat) PT AP Cabang Bandara Juanda Surabaya

Hasil audit investigasi dapat berujung pada tuntutan pidana

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, audit saat ini dilakukan oleh Inspektur Utama Inspektorat Kementerian Perhubungan yang berstatus pejabat eselon II dibantu Penyidik ​​Pegawai Negeri Sipil (PPNS).

Jonan memastikan, hasil audit tersebut akan dijadikan dasar perkara antara PPNS dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, untuk mengusut apakah ada tindak pidana penerbangan. “Kalau ada, akan diteruskan ke ranah pidana yang menjadi domain kepolisian,” ujarnya.

Menteri Jonan juga menegaskan Kementerian tidak segan-segan melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi. Selain itu, saya juga terbuka terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang ingin mengusut dugaan korupsi, ujarnya.

Menyikapi hal tersebut, KPK menegaskan tidak akan terjun ke bidang pemeriksaan investigatif karena bukan lembaga pemeriksa. Meski demikian, KPK siap menerima aduan Menteri Jonan. “KPK menunggu aduan masuk, kalau sudah nanti akan kami kaji,” kata Kepala Bidang Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha kepada Rappler Indonesia siang tadi.

Bos AirAsia mengaku salah

Meski hasil audit investigasi belum selesai, Tony Fernandes, CEO AirAsia, melalui email kepada Menteri Jonan mengaku salah. “Dia mengakui itu salah. “Saya juga sudah meneruskan email tersebut ke seluruh pejabat Divisi I Kementerian Perhubungan,” kata Jonan.

Tony menjelaskan dalam suratnya, izin menerbangkan AirAsia rute Surabaya-Singapura, termasuk Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu, diminta oleh maskapai yang telah mendapat persetujuan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Dengan kata lain, jika terjadi penerbangan di luar jadwal yang dioperasikan oleh AirAsia, maka murni kesalahan pihak maskapai, serta pihak lain seperti Otoritas Bandara Wilayah III Surabaya, navigasi udara, dan pengelola bandara.

Namun Tony Fernandes sendiri membantah pernyataan Menteri Jonan. Dalam laman Singapore Straits Times hari ini, dia mengaku mendapat izin terbang dari Surabaya ke Singapura tujuh hari dalam seminggu.

“Kami memperoleh izin slot penerbangan dan disetujui oleh dua otoritas, baik Indonesia dan Singapura. Yang terjadi hanyalah murni administratif kesalahan,” dia berkata. –Rappler.com

data hk