• October 7, 2024

Empat toko roti jadul paling eksis di bandung

BANDUNG, Indonesia — Ini bukan kisah fiksi Tansen Roy Wuisan, pemuda berambut gimbal tebal keturunan Tionghoa dan India, pewaris toko roti Tan de Bekker dalam novel ‘Madre’ karya Dewi Lestari.

Namun toko roti jadul di Bandung yang dikunjungi Rappler memang benar adanya. Mereka masih tetap ada ada dan dicintai. Keberadaannya belum terkikis oleh produksi roti modern.

Dimana saja? Berikut daftarnya:

1. Sumber Makanan Roti

Ini adalah roti tertua di Bandung. Roti ini sudah diproduksi sejak tahun 1929 ketika Belanda menduduki kota Bandung. Roti yang dijual di toko dan restoran Sumber Dishes di Jalan Braga nomor 20-22 ini dibuat sesuai resep dari Belanda dan rasanya tetap terjaga hingga saat ini. Beberapa nama jenis roti masih dalam bahasa Belanda, seperti misalnya roti sup, roti kismis, Dan kastanye.

“Masih membuat roti Gunakan Resep lama, resep dari belanda. Kami juga jangan gunakan itu pengawet, jangan gunakan itu obat-obatan,” kata Erna (76), yang bekerja sebagai kasir sejak Desember 1958.

Menurut Erna, pemilik toko roti dan restoran Sumber Panggang ini merupakan generasi kedua dan kini berusia 86 tahun. Pelanggan tetap yang datang ke toko secara rutin juga merupakan keturunan pelanggan lama.

“Anak dan cucu pelanggan sebelumnya,” ujarnya.

Roti untuk dijual segar dari oven. Rotinya padat, enak dan mengenyangkan. Ada beberapa pilihan rasa, termasuk roti tawar Roti perancis Dan roti tabungroti manis bandelux Dan bola panasjuga sandwich mAdeline dan roti bakso ayam. Harganya antara Rp 3.500 hingga 21.500.

Sumber Hidangan telah disebutkan sebelumnya Rumah Permenapa tempatnya mengunjungi Warga negara Belanda pada masa kolonial. Selain menjual roti, toko dan restoran ini juga menjual es krim dan kue kering. Misalnya nama kue keringnya dalam bahasa Belanda lidah kucing, biskuit telur Dan sesendok.

Suasana sekolah tua masih terasa di toko ini. Dari mesin kasir sekolah tua Dipamerkan di dalam restoran, kursi dengan model dan bahan antik, serta timbangan kue sekolah tua. Toko ini buka mulai pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.

2. Roti Sidodadi

Roti ini sangat terkenal di bandung. Sejak tahun 1954, roti Sidodadi mulai dipasarkan di tokonya di Jalan Otto Iskandardinata 255.

“Sudah dimiliki tiga generasi,” kata Vera, istri pemilik.

Sejak dahulu roti ini sudah banyak dikunjungi oleh pelanggan yang datang tidak hanya dari dalam kota namun juga dari luar kota bandung. Maka tak heran jika sebagian besar roti sudah terjual habis pada pukul 15.00 WIB. Roti yang banyak menjadi favorit pembeli adalah roti rasa coklat, roti bakso sapi, dan roti jagung. Menurut Vera, keunggulan roti Sidodadi terletak pada resep dan proses produksinya.

“Rotinya masih unik dan tidak menggunakan bahan pengawet. Resepnya sudah lama. “Proses pemanggangannya juga menggunakan arang,” ujarnya.

Harga roti ukuran kecil dibanderol Rp 3.400-4.500. Sedangkan roti ukuran paling mahal Rp 16.000 Selain roti, Toko Sidodadi juga menjual kue basah dan roti gambang yang juga merupakan salah satu jenis roti. sekolah tua.

3. Roti Panggang Berbumbu Cari rasa

Roti Cari Rasa menyimpan kenangan tersendiri bagi Tini Kartini. Sejak remaja, roti panggang berbumbu memang menjadi favorit wanita berusia 57 tahun itu.

“Waktu saya masih pacaran dengan mendiang suami, kami sering beli roti,” kata Tini.

Hingga saat ini, nenek 10 cucu ini masih menyukai roti berbumbu Cari Rasa. Katanya, rasa rotinya berbeda dengan yang lain dan membangkitkan kenangan.

Roti bakar bumbu Cari Rasa sudah digandrungi warga Bandung sejak tahun 1960. Roti ini diproduksi oleh seorang pejuang veteran berusia 45 tahun, Katmajaya, yang kini telah meninggal dunia. Roti Cari Rasa merupakan pionir roti panggang berbumbu yang ada di Bandung bahkan di Indonesia.

“Sebelumnya, tidak ada yang menjual roti dengan selai (bumbu) gosong seperti Cari Rasa,” kata Tata Gunawan (56), putra Katmajaya.

Roti ini, kata Tata, masih digemari karena rasanya yang enak dan tidak ada yang menandinginya.

“Dengan judul Search for Taste, pelanggan tergoda untuk terus mencari rasa hingga puas. “Tapi rahasianya terletak pada kualitas bumbu dan rotinya,” kata Tata.

Tata mengatakan, roti tersebut diproduksi sendiri dengan bahan berkualitas baik dan tanpa bahan pengawet, sehingga hanya mampu bertahan hingga 3 hari.

Di tokonya yang terletak di Pasar Kosambi, Jalan Ahmad Yani Bandung, selalu ada antrean pembeli meski pada malam hari. Toko ini buka mulai pukul 10.00-21.00.

Selain dikunjungi, roti ini juga dijual keliling. Saat ini, ada sekitar 200 pedagang yang menjual roti tersebut. Omset hariannya bisa mencapai Rp 20 juta.

Pilihannya ada dua jenis yaitu roti bumbu dan roti panggang bumbu. Roti berbumbu merupakan roti yang diolesi selai sesuai pilihan pembeli yaitu strawberry, nanas, kacang-kacangan, coklat dan lain-lain. Sedangkan roti panggang berbumbu adalah roti panggang berbumbu. Ada juga pilihan rasa lain seperti keju dan daging sapi gandum. Harga mulai dari Rp 5.000 – 48.000, tergantung besar kecilnya roti.

4. Roti Kembung

Toko Roti Gempol, Bandung.  Foto oleh Yuli Saputra/Rappler

Setiap paginya, toko roti yang terletak di Jalan Gempol Bandung ini banyak dikunjungi pengunjung. Mereka sengaja datang untuk memesan beberapa menu sarapan, salah satu favoritnya adalah roti gempol, sesuai dengan nama tempatnya.

Di akhir pekan pengunjung dari luar kota Bandung juga datang. Tempat ini juga menjadi tujuan favorit penyanyi Sherina saat datang ke Bandung.

Ada beberapa pilihan roti yang bisa dipesan yaitu roti tawar atau roti gandum, sandwich atau roti panggang, individual (ukuran kecil) atau ririungan (ukuran besar). Tersedia berbagai pilihan rasa yang ditawarkan, keju, coklat, coklat keju atau pisang coklat. Harga mulai dari Rp 8.000 hingga Rp 48.000.

Keunggulan roti gempol adalah penyajiannya segar, masih panas saat dimakan. Selain itu juga proses pembuatan roti ini Dibuat di rumah dan tanpa bahan pengawet.

“Resepnya juga beda dengan yang lain,” kata Albert Yesaya (27), yang berprofesi sebagai kasir.

Albert mengatakan, pemilik toko tersebut sudah memproduksi roti di Salatiga sejak tahun 1958. Ia kemudian pindah ke Bandung dan membuka toko roti di Jalan Gempol pada tahun 1991.

“Sejak saat itu, roti ini dikenal dengan nama roti Gempol,” ujarnya.

Toko roti Gempol buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 20.00 WIB. Toko ini menjual berbagai kuliner lainnya seperti mie bengkoang, donat gula halus, dan yoghurt. —Rappler.com

Data SGP