Final Piala Presiden Persib Bandung vs Sriwijaya FC: Duel tim teruji
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Menjelang laga final, Persib Bandung dan Sriwijaya FC sama-sama membuktikan kualitas permainan dan mentalitasnya
JAKARTA, Indonesia — Final Piala Presiden 2015 pada Minggu, 18 Oktober akan mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Perjalanan kedua tim ke papan atas membuktikan kualitas permainan dan mentalitas mereka. Siapa yang akan menjadi pemenang?
Bicara besaran dukungan di SUGBK, Persib nampaknya lebih unggul. Sejauh ini dipastikan baru sekitar 5 ribu Singa Mania –sebutan pendukung Sriwijaya– yang berangkat ke Ibu Kota. Sementara itu, 40 ribu Bobotoh – sapaan suporter Persib – siap membirukan SUGBK.
Namun Sriwijaya sudah berpengalaman menangani situasi seperti ini. Karena ancaman kabut asap, Sriwijaya tidak bisa tampil di rumah selama pertandingan kaki kedua semifinal. Laga ini kemudian dipindahkan ke Stadion Manahan Solo yang secara geografis lebih dekat dengan kandang Arema Cronus, lawannya.
Meski menjadi tuan rumah, Sriwijaya akhirnya harus bermain di hadapan penonton yang mayoritas merupakan pendukung tim lawan yang bermain imbang. Meski dalam kondisi kurang menguntungkan, namun mereka tetap mampu berprestasi dan lolos ke final.
Kekuatan mental Sriwijaya juga ditekankan oleh manajer Robert Herry.
“Saya yakin anak-anak terbiasa ditekan oleh penonton dalam jumlah besar. “Berapa pun nomor Bobotoh, tidak mengurangi permainan kami,” kata Robert.
Di lapangan, Persib tak mampu menurunkan gelandang andalannya, Hariano, yang mendapat kartu merah pada laga semifinal melawan Mitra Kukar.
“Kami sedang mempersiapkan Taufiq dan Dedi Kusnandar. Nanti kita pilih siapa yang bisa menjadi jangkar tim, kata Djadjang Nurdjaman, pelatih Persib, saat ditanya strategi menutupi absennya Hariono.
Persib kemungkinan besar akan sangat mengandalkan serangan dari sayap dalam formasi 4-2-3-1. Mereka mungkin akan mencoba memanfaatkan sisi kanan dan kiri pertahanan Laskar Wong Kito—julukan Sriwijaya FC—yang kerap berlubang.
Dari sisi pertahanan, Djadjang mengaku timnya akan mewaspadai pergerakan Trio penyerang andalan Sriwijaya, Titus Bonai, TA Musafry, dan Patrich Wanggai sering disebut dengan trio BMW, singkatan dari nama belakang mereka.
“Mereka merupakan lini penyerang yang kompak, lincah, dan cepat,” kata Djadjang.
Dari kubu Sriwijaya, Robert mengungkapkan timnya akan mengandalkan strategi serangan balik cepat untuk memanfaatkan kelemahan Persib dalam transisi dari posisi menyerang ke bertahan. Apalagi, Maung Bandung—julukan Persib—akan tampil tanpa Hariono di lini tengah.
“Kami melihat bagaimana Mitra Kukar membuat mereka menjadi tidak terorganisir ketika mereka terjatuh kembali. “Mereka punya kelemahan, itu yang akan kami manfaatkan,” kata Robert.
Sedikit kendala di kubu Sriwijaya adalah masih adanya keraguan terhadap kondisi Titus Bonai. Robert mengaku masih memantau kebugaran Titus.
“Mudah-mudahan dia bisa dipamerkan.”
Melihat ulasan di atas, kedua tim memang sama-sama diuji sehingga wajar jika dikatakan peluang mereka untuk menjadi juara relatif sama. Tim yang lebih siap, bugar dan mampu menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan kemungkinan besar akan menjadi pemenang. — Rappler.com
BACA JUGA: