• October 7, 2024

Gong Xi Fa Cai: Rayakan Tahun Baru Imlek, rayakan keberagaman

Pada malam Cap Go Meh, semua orang diharapkan berpesta. Perayaan Cap Go Meh senada dengan perayaan Imlek, hanya saja lebih meriah.

Sejak masa Presiden Abdurrahman “Gus Dur” Wahid, masyarakat keturunan Tionghoa mempunyai akses yang besar untuk merayakan keberagamannya dalam satu kesatuan, Indonesia.

Salah satunya adalah perayaan Tahun Baru Imlek atau biasa disebut Imlek. Namun tahukah kamu, sebenarnya menurut tradisi Tionghoa, Tahun Baru Imlek tidak dirayakan secara besar-besaran lho. Mengapa?

Semula Imlek, musim bercocok tanam, tidak dirayakan karena biasanya diisi dengan doa agar usaha tani berjalan lancar. Yang diperingati adalah Cap Go Meh, hari kelima belas di tahun baru. Namun bagi Tionghoa Tionghoa di Indonesia, Tahun Baru Imlek merupakan tradisi yang dirayakan.

Di bawah ini adalah kebiasaan masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek.

Persiapan dimulai dari rumah

Rumah dibersihkan, dirapikan, kemudian ada meja sesaji yang dilengkapi dupa sembahyang, foto sanak saudara yang sudah meninggal, serta sesaji seperti apel, jeruk keprok, dodol kasur, tim ayam, marus (puding darah ayam), bakut (babi). ), dan pisang.

Itu semua merupakan persembahan kepada para leluhur. Setelah itu mereka pergi ke kuil untuk berdoa

Orang-orang keturunan Tionghoa, khususnya penganut Tao, Konghucu pada umumnya, akan pergi ke kuil untuk berdoa.

Ada pula tradisi bersedekah, misalnya umat Islam mengeluarkan zakat. Oleh karena itu, tak heran jika menjelang Tahun Baru Imlek atau disebut juga Sin Cia, banyak pengemis berkumpul di kelenteng.

Hidangan ini bisa disantap oleh penghuni rumah maupun tamu. Jadi jangan menganggap masakan itu sebagai “dimakan nenek moyang”.

Yusheng

Sesampainya di rumah dari pura, biasanya ada acara makan bersama keluarga. Di zaman modern seperti ini, banyak juga keluarga yang makan malam di luar, karena menunya lebih lengkap dan tentunya lebih hemat tenaga.

Salah satu menu yang hanya keluar di malam tahun baru Imlek adalah Yusheng. Biasanya disajikan di restoran Cina, lengkap dengan pelayan yang mengetahui sholatnya.

Yusheng merupakan hidangan Tiochiu yang terdiri dari salad ikan segar ditambah sayuran cincang halus seperti wortel dan lobak. Daging ikan yang digunakan berupa irisan ikan tuna atau salmon yang sebelumnya direndam dalam campuran minyak wijen, minyak goreng, dan merica. Sausnya terbuat dari campuran minyak (minyak goreng dan minyak wijen) dengan tambahan saus plum, gula pasir, dan bubuk kayu manis.

Yusheng sendiri dalam bahasa Cina diartikan sebagai simbol kelimpahan dan kemakmuran bagi orang yang memakannya. Untuk menyantapnya harus diaduk-aduk terlebih dahulu, diangkat tinggi-tinggi oleh seluruh anggota keluarga yang sedang makan. Semakin tinggi lagu yee dinaikkan, maka semakin baik pula keberuntungan di tahun baru. Tradisi angkat ini disebut lo hei.

Bagikan paket merah

Usai makan malam, biasanya menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu bagi mereka yang belum menikah. Bagikan paket merah.

Angpao diberikan dari orang yang sudah menikah kepada yang lajang, atau tua kepada muda. Jumlahnya tergantung orang yang memberikannya. Harapan kaum muda atau lajang, semakin besar semakin baik.

Umumnya dalam ritual perayaan Imlek, mereka yang merayakannya akan mengenakan pakaian berwarna merah yang melambangkan warna yang baik. Kemudian tradisi menyalakan petasan di rumah atau di pura juga bermakna untuk mengusir setan di sekitar.

Kalau kalian juga bertanya kenapa setiap Sin Cia turun hujan? Berdasarkan tradisi lama, tahun baru menandai dimulainya musim pertanian. Oleh karena itu, air akan menyuburkan tanaman. Jika tidak, keringkan.

Cap Go Meh

Hari kelima belas setelah Tahun Baru Imlek disebut Cap Go Meh. Tampaknya padi mulai tumbuh dengan baik. Waktunya pesta.

Barongsai turun, orang-orang memakai baju baru, seperti suasana lebaran.

Perayaan Cap Go Meh senada dengan perayaan Imlek, hanya saja lebih meriah. Istilah Cap Go Meh sendiri berasal dari dialek Hokkien yang jika diartikan secara harfiah berarti 15 hari atau malam setelah Tahun Baru Imlek.

Jika dipecah menjadi beberapa kata, Cap artinya sepuluh, Go artinya lima, dan Meh artinya malam. Cap Go Meh juga sering disebut Yuan Hsiao Cieh atau Shang Yuan Cieh dalam bahasa Mandarin.

Cap Go Meh bersifat meriah, dirayakan pada malam bulan purnama, masyarakat menyaksikan tarian Liong dan Barongsai. Mereka juga akan berkumpul untuk bermain puzzle dan berbagai permainan lainnya, sambil menyantap makanan khas bernama Yuan Xiao. Merupakan makanan berbentuk bola yang terbuat dari tepung ketan.

Pada malam Cap Go Meh, semua orang diharapkan berpesta. Bukan hanya warga saja yang merayakannya, tapi kita semua.

Karena masyarakat Tionghoa berbaur dengan warga lainnya, Anda juga bisa menikmati kue keranjang, angpao tahun baru atau sekedar menikmati indahnya atraksi tari Liong di depan rumah. —Rappler.com

Togel Singapura