Kata Jokowi soal kenaikan harga bahan pokok dan jalan tol
- keren989
- 0
Menurut Presiden, Indonesia mengalami deflasi pada bulan Januari dan Februari. Inflasi sangat rendah di bulan Maret.
Jakarta, Indonesia – Kritik masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo semakin keras dalam beberapa waktu terakhir. Selain permasalahan hukum dan politik yang sedang berlangsung, pemerintah juga dituding sebagai penyebab harga berbagai kebutuhan pokok yang terus meningkat, terutama karena kenaikan harga BBM diikuti kenaikan harga lainnya.
Dalam wawancara di Radio Elshinta pada Selasa pagi, Jokowi menjawab pertanyaan seputar kenaikan harga:
1. PPN 10% dari tarif tol ditangguhkan
Pengendara kini bisa meredam amarahnya karena pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% dari tarif tol telah dibatalkan setidaknya hingga April.
“Kita berhenti. Tidak ada PPN untuk jalan tol. Bukan April,” katanya.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro awalnya berencana mengenakan PPN bersamaan dengan kenaikan tarif tol.
“Ada dua skema lagi. “Hal ini bisa dilakukan secara bersamaan atau mengikuti kenaikan tarif tol,” kata Bambang, seperti dikutip. okezone.com minggu lalu.
Sigit Priadi Pramudito, Direktur Jenderal Pajak, berharap bisa terjadi peningkatan secara simultan.
“Jangan lakukan dua kali. “Cuma sekali kalau naik ditambah PPN,” kata Sigit.
PPN 10% di jalan tol dibatalkan. Pemerintah lupa bahwa jalan tol bukanlah barang yang bisa diperjualbelikan. *baru sadar
— Mpu Jaya Prema (@mpujayaprema) 13 Maret 2015
2. Kenaikan LPG 3 kilogram tidak bertambah
Untuk gas tabung, Jokowi membantah akan ada kenaikan harga dalam waktu dekat. Namun, hal ini hanya berlaku untuk silinder 3 kg.
“LPG 3 kg tidak bertambah,” ujarnya. “Yah, hanya aku mengatakan yaitu 3 kilogram karena untuk usaha kecil. Sudah bisa yaitu 12 kg bagi yang mampu.”
Pada bulan Januari, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, IGN Wiratmadja, mengatakan pemerintah berencana mengumumkan harga baru gas LPG dalam waktu satu bulan. Jika iya, total rencana kenaikan harga isi ulang gas melon adalah Rp 3.000.
“Agen, distributor dan lain-lain, biaya operasionalnya semua naik. Meskipun harga belum pernah naik sebelumnya. Jadi mereka menerbitkan proposal, kami evaluasi dan ada kemungkinan itu bersemangat Rp 1.000 (per kilogram),” kata Wiratmadja seperti dikutip republik.com.
Intinya Pertamina tidak boleh rugi, pemerintah tidak boleh rugi, dan masyarakat tidak boleh dirugikan. Agen tidak rugi. Jika mereka bangkrut bisa pergi itu bagus juga,” katanya.
Siap-siap ada yang ngetweet bernada positif soal kenaikan BBM 3kg dan manfaat pengalihan subsidi yiahahaha
— Borip (@aipsun) 1 Februari 2015
3. Harga beras akan segera kembali normal
Jokowi juga optimistis harga beras akan stabil secepatnya, apalagi setelah pemerintah melakukan operasi pasar beberapa waktu lalu.
“Ini adalah sebuah masalah pertanyaan Dan memasok. Kalau tidak ingin bertambah, caranya mudah saja, impor saja. Bisa saja, harga pasti murah dan stabil, tapi itu tidak kita lakukan karena kita punya target swasembada beras, jelas Jokowi.
“Kami melihat stok (beras) Bulog di provinsi sudah siap, makanya akan kami keluarkan (ke pasar melalui operasi Raskin). Bulan lalu kami melepas 400 ribu ton. Sekarang posisi harga di pasar hampir normal.”
Harga beras kualitas rendah di Jakarta Timur yang tadinya Rp 8.000 naik menjadi Rp 10.000 kini turun kembali menjadi Rp 8.500. Di Tangerang, harga yang tadinya Rp 7.500 naik menjadi Rp 8.500 kini turun menjadi Rp 8.000.
Artinya turun (Rp) 1.500 menjadi 2.000, kata Jokowi.
Jokowi yakin dengan segera panen raya, permasalahan beras akan segera teratasi.
“1-2 bulan lagi normal karena semua tanaman, di Ponogoro, Ngawi, Jawa Tengah. Pekan ini di wilayah Jawa Barat, Indramayu dan sekitarnya. Jadi kalau panen besar, semua orang akan aman.”
Prestasi yang diraih Jokowi”@muise_tekenprent: Kenaikan harga beras tertinggi dalam 25 tahun… kartun tikus, @berita_rmol pic.twitter.com/KzwFeE6Pya“
— KakaNda (@KakaLebah) 7 Maret 2015
4. Jokowi: Masyarakat sudah terbiasa dengan kenaikan harga BBM
Sementara soal kenaikan harga BBM, Jokowi mengatakan harga mengikuti harga dunia.
“Kita mulai membiasakan masyarakat, kalau negara lain bisa menyusul, saya kira kita juga akan sama. Naik turunnya tidak drastis, hanya melonjak-lonjak saja, kata Jokowi.
Banderol bensin premium naik dari Rp 6.600 menjadi Rp 6.800. Namun di SPBU Jakarta dan sekitarnya dijual Rp 6.900.
“Kenaikannya Rp 200, biar masyarakat terbiasa, biasakan.”
Lupakan dollar, lupakan kenaikan BBM dan elpiji, lupakan kenaikan harga beras, lupakan harga kebutuhan pokok #Selamatkan Pulau Chelsea @Politik Cerdas
— Politisi (@abu_waras) 2 Maret 2015
—Rappler.com