Masyarakat mengapresiasi KPK terkait Budi Gunawan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Jokowi tunduk pada kemauan Megawati, namun masyarakat masih menaruh harapan besar pada Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai pengawas terakhir pemberantasan korupsi.
JAKARTA, Indonesia β Pengguna media sosial Indonesia bereaksi keras terhadap penunjukan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (13/1).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Budi sebagai calon tunggal Kapolri di DPR pada pekan lalu. Sebagian besar pesan yang diposting di media sosial mendukung tindakan segera KPK, hanya berselang beberapa hari setelah beredar kabar Budi bakal calon Kapolri.
Terima kasih @KPK_RI β sekali lagi, waktu yang tepat! π
β Rene Suhardono (@ReneCC) 13 Januari 2015
@RapplerID Untung saja dia masih calon dan belum dilantik, bravo KPK
β arif pra rahayu (@arifpuji1983) 13 Januari 2015
Tidak menyenangkan untuk dimainkan. KPK tak segan-segan menjadikan Kapolri sebagai tersangka π
β Andreas Marbun (@andreasmarbun) 13 Januari 2015
Namun langkah KPK seolah mencoreng citra Jokowi dengan mencalonkan Budi sebagai satu-satunya calon pimpinan kepolisian.
Jokowi akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang mencalonkan seseorang sebagai Kapolri, kemudian orang tersebut menjadi tersangka dugaan korupsi
β unilubis (@unilubis) 13 Januari 2015
Para pendukung Jokowi dengan cepat mengatakan bahwa kemungkinan besar Jokowi adalah dalang di balik skenario ini. Ia sengaja menunggu KPK menetapkan Budi sebagai tersangka, dengan alasan tak mau menuruti perintah Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Megawati memaksa, Jokowi menolak, Mega tetap memaksa, Jokowi merangkap KPK, Mega menghela nafas.
β Pandji Pragiwaksono (@pandji) 13 Januari 2015
Ada pula yang tetap kritis karena menilai Jokowi melakukan kesalahan besar dengan mencalonkan Budi sebagai calon tunggal Kapolri. Jika Jokowi tunduk pada Megawati, masyarakat masih menaruh harapan besar pada Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pintu gerbang terakhir pemberantasan korupsi di negeri ini.
Padahal, ini menjadi ujian popularitas Jokowi. Jokowi dipercaya rakyat ya. Tapi masyarakat jelas lebih percaya pada KPK
β BiLLY KHAERUDIN (@BiLLYKOMPAS) 13 Januari 2015
Presiden bisa dipaksa π RT @ulinyusron: Akhirnya BG menjadi Kapolri. Itu bukan kemauan Jokowi, tapi keterpaksaan Megawati. pic.twitter.com/G6BDYFjBb2“
β Okky Madasari (@okkymadasari) 13 Januari 2015
“Tersangka BG = Manuver Jokowi ke Megawati” Seriuskah? Ini bukan manuver si anu untuk menyelamatkan muka Jokowi, bukan?
β Anggit Rizkianto (@Anggit_MR) 13 Januari 2015
Presiden @jokowi_do2 segera sadarlah..ingatlah janjimu pada rakyat!!
– Roy Salam (@roysalam) 13 Januari 2015
#JokowiJK Menawarkan. Kanan: menyusun strategi penerapan sistem integritas nasional. #BG
– Roy Salam (@roysalam) 13 Januari 2015
Nabok berpindah tangan bukan Jokowi yang meminjamkan tangan KPK kepada nabok Mega, melainkan rakyat melalui tangan KPK yang menampar Jokowi…
β yuda panjait (@yudapanjait) 13 Januari 2015
Jika Jokowi membutuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menolak pencalonan Budi Gunawan, maka pernyataannya mengenai hak prerogatif perlu dipertanyakan.
β gitaputrid (@gitaputrid) 13 Januari 2015
Bagaimana pendapat Anda? Apakah ini bagian dari strategi Jokowi? Ataukah Jokowi salah mengambil langkah? βRappler.com
Laporan penuh: