• October 18, 2024
Menteri Pertahanan Ryamizard hari ini meresmikan program pertahanan negara

Menteri Pertahanan Ryamizard hari ini meresmikan program pertahanan negara

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard, masih banyak masyarakat yang belum memahami makna bela negara

JAKARTA, Indonesia – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu membuka resmi program pertahanan negara pada hari ini, Kamis 22 Oktober. Program ini diikuti 200 kader bela negara di Badan Diklat Kementerian Pertahanan di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat.

Calon Kader Bela Negara mengenakan seragam kamuflase berwarna biru muda. Mereka juga mengenakan sepatu dinas lapangan (PDL) dan topi hutan TNI berwarna biru.

Tak hanya laki-laki, beberapa perempuan juga turut mewarnai jajaran biru calon kader bela negara. Mereka berdiri rapi di depan inspektur upacara.

Selain di Jakarta, kegiatan ini juga dilaksanakan di 45 kabupaten/kota sebagai upaya mencetak 4.500 kader Penasihat Bela Negara.

Ryamizard dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan kegiatan bela negara adalah untuk membentuk mentalitas masyarakat Indonesia agar mempunyai kesadaran cinta tanah air, setia kepada negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara. .

“Kegiatan ini dimaksudkan agar sikap dan perilaku masyarakat menjunjung tinggi pertahanan negara,” kata Ryamizard.

Selain itu juga membentuk kader bela negara untuk melahirkan warga negara yang mempunyai sikap sadar cinta tanah air, setia kepada negara dan rela berkorban untuk bangsanya.

Melalui kegiatan ini, Ryamizard juga berharap dapat menyebarkan apa yang diperoleh dalam program ini kepada masyarakat sebagai bagian dari revolusi spiritual bangsa Indonesia.

Kader bela negara juga diharapkan dapat menyebarkan bela negara kepada masyarakat sekitar sehingga terselenggaranya kegiatan bela negara menjadi bagian dari revolusi spiritual bangsa, ujarnya.

Ia pun mengungkapkan rasa bangganya terhadap para calon kader bela negara. Ia menyebut mereka sebagai duta bela negara yang harus menjelaskan kepada publik apa artinya bela negara.

“Kalian adalah duta untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, karena banyak yang tidak memahami. “Setelah hampir dua minggu, masih banyak yang belum paham, atau tidak mau paham,” kata mantan Panglima TNI itu.

Ia pun berpesan kepada para calon kader untuk disiplin. Mereka diminta menuntaskan seluruh rangkaian kegiatan bela negara dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Aku bangga pada kalian semua. “Ikuti dengan baik apa yang diberikan pembimbing selama sebulan agar apa yang diterima bisa disebar ke seluruh Indonesia, dimanapun Anda berada,” ujarnya.

Sebelumnya, ada pro dan kontra terkait program bela negara.

Pemimpin Redaksi Online NU (Nahdlatul Ulama) Savic Ali menilai program bela negara tidak penting dan tidak menjadi prioritas saat ini.

“Saya tidak melihat urgensi program seperti semi-wajib militer dalam kondisi saat ini. “Karena menurut saya dengan strategi politik regional saat ini, Indonesia tidak membutuhkannya,” ujarnya kepada Rappler.

Sementara itu, Ketua DPP Pemuda Pancasila Japto Surjosumarno mengatakan, organisasinya mendukung program bela negara yang akan dilaksanakan Kementerian Pertahanan. Menurut Japto, setiap warga negara Indonesia wajib membela negaranya. —Dengan laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Togel