Nona PH Bumi Kota Muntinlupa: Sarah Stewart
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Temui Ibu PH Bumi Kota Muntinlupa
NAMA: Sarah Theresa A.Stewart
KOTA ATAU KOTA: Kota Muntinlupa
USIA: 20
Bagaimana dia menggambarkan masa kecilnya: Orang tua saya percaya bahwa seorang anak harus bebas mengeksplorasi berbagai hal untuk lebih mengetahui apa yang ingin mereka lakukan dalam hidup. Ketika sekolah dimulai, saya juga bergabung dengan universitas olahraga dan mengambil pelajaran menyanyi. Dengan cara ini, saya belajar nilai-nilai kerja keras dan ketekunan, serta bagaimana mengatur waktu saya secara efisien. Saya belajar bagaimana memastikan bahwa saya selalu punya waktu untuk tugas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan juga bersenang-senang.
Pelajaran yang didapat sejak kecil: Setiap kali saya melakukan kesalahan dan hal buruk menimpa saya, ayah saya selalu mengingatkan saya bahwa apa yang telah dilakukan sudah selesai. Dia mengajari saya bahwa ketika terjadi sesuatu yang tidak dapat kita bantu atau lakukan apa pun, kita tidak boleh memikirkannya. Kami hanya harus terus bergerak maju dan belajar dari kesalahan yang kami lakukan. Saya belajar untuk bertumbuh dari kesalahan saya dan selalu menganggapnya sebagai pelajaran dan bukan sebagai hal yang dapat menjatuhkan saya.
Advokasi Lingkungan: Saya percaya bahwa lebih banyak orang harus memandang pariwisata bukan sekedar bangunan buatan manusia atau taman hiburan dan restoran. Seluruh dunia kini menjadi lebih sadar akan betapa pentingnya melestarikan keindahan alam lingkungan, sehingga ekowisata adalah cara yang baik untuk menarik orang ke kota. Hal ini membantu membangun perdagangan, memberikan lebih banyak pekerjaan kepada masyarakat, namun yang terpenting, hal ini memberikan kita alasan kuat untuk mendorong masyarakat agar menjaga lingkungan.
Tips untuk mempromosikan ekowisata: Dalam promosi ekowisata di Muntinlupa, kami telah memiliki danau yang sangat indah yaitu Danau Muntinlupa, dan hal sederhana dapat dilakukan untuk memperbaiki kawasan tersebut. Kita bisa menambahkan aktivitas ramah lingkungan seperti mengamati burung, interaksi ikan di air (tentunya harus diawasi oleh ahli lingkungan untuk memastikan kita tidak membahayakan ikan), bahkan area kecil di sekitar taman pun bisa dibuat. ke area berjalan kaki atau piknik menjadi
Tentu saja hal ini tidak mudah karena memerlukan waktu, biaya, dan terutama upaya keras untuk memastikan pengunjung menghormati lingkungan. Pemilahan sampah yang tepat dan pembicaraan tentang kesadaran lingkungan harus dilaksanakan. Namun saya percaya proyek apa pun yang layak dilakukan adalah layak dilakukan dengan baik, dan dengan kelompok orang yang tepat serta adanya pelatihan, saya yakin bahwa ekowisata dapat dikelola sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi masyarakat Muntinlupa dan daerah sekitarnya. – Rappler.com