• October 7, 2024
Pemerintah memanggil Duta Besar Indonesia untuk Brazil

Pemerintah memanggil Duta Besar Indonesia untuk Brazil

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kementerian Luar Negeri didukung DPR RI memanggil kembali Duta Besar Indonesia untuk Brazil Toto Riyanto setelah presiden Brazil menolak

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia memanggil kembali Duta Besar Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto setelah Presiden Brasil Dilma Rousseff menolak menerima surat kepercayaan.

“Pemerintah Indonesia juga telah memanggil Duta Besar Indonesia di Jakarta menunjuk untuk Brazil sampai jadwal pengiriman baru kredensial dikonfirmasi oleh pemerintah Brazil,” seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Luar Negeri, Sabtu 21 Februari 2015.

Tidak cukup hanya dengan memanggil Toto pulang, pemerintah juga memanggil Duta Besar Brazil untuk Indonesia untuk menyampaikan protes keras terhadap apa yang disebutnya sebagai “tindakan tidak ramah” dan menyerahkan nota protes.

“Sebagai negara demokrasi yang berdaulat dan mempunyai sistem hukum yang independen dan tidak memihak, tidak ada negara asing atau pihak manapun yang dapat melakukan intervensi terhadap penegakan hukum di Indonesia, termasuk terkait penegakan hukum pemberantasan peredaran narkoba.”

DPR mendukung pemerintah

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan Komisi I mendukung pemanggilan duta besar RI dan pemanggilan duta besar Brasil untuk protes.

“Sikap pemerintah sudah benar, oleh karena itu harus didukung. Memberi kredensial “Itu hak akreditasi negara, tapi membatalkan serah terima duta besar kita padahal dia sudah bersama duta besar lain di istana presiden adalah pelecehan diplomatik, oleh karena itu kita harus protes keras,” kata Tantowi dalam siaran pers yang diterima Rappler. . com.

Terkait kasus hukuman mati terhadap WN Brazil, Tantowi mengatakan Brazil harus bisa memahami dan memahami, bukan emosi.

“Kita darurat narkoba, jadi pemerintah tidak perlu takut, apalagi tunduk pada tekanan seperti yang saat ini ditunjukkan Brazil dan Australia,” kata Tantowi.

Tantowi mengingatkan, Brazil berada dalam posisi yang lebih dibutuhkan Indonesia, terkait rencana pemesanan pesawat Super Tucano dari Brazil, pesanan Multi Launcher Rocket System dan rencana Brazil mengekspor daging ke Indonesia.

Penolakan kredensial berdampak pada hukuman mati bagi warga negara Brasil

Presiden Brasil Dilma Rousseff menolak menerima surat kepercayaan Toto sebagai bagian dari protes terhadap eksekusi warga negaranya.

“Kami menilai perubahan situasi ini penting untuk memperjelas keadaan hubungan Indonesia dan Brazil,” kata Rouseff, Jumat, 20 Februari 2015.

Rouseff sebelumnya memperingatkan bahwa hukuman mati tanpa pengadilan terhadap warganya akan berdampak negatif pada hubungan kedua negara. Namun, pemerintah Indonesia tidak mengindahkan peringatannya.

Marco Archer Cardoso Moreira yang ditangkap pada tahun 2003 dalam upaya menyelundupkan 13,4 kilogram kokain, menjalani hukuman mati di Lapas Nusa Kambangan, Minggu 18 Januari 2015. Permintaan grasi Rouseff dikabulkan Presiden Joko Widodo karena ditolak.

Selain Moreira, warga negara Brasil lainnya, Rodrigo Gularte, juga menunggu eksekusi dengan jadwal yang tidak jelas karena menyelundupkan 6 kilogram kokain. Keluarga Gularte meminta maaf kepada pemerintah Indonesia. Hal ini juga ditolak oleh pemerintah.

Menanggapi permintaan tersebut, Jokowi meminta pemerintah negara yang warganya akan dieksekusi memahami kedaulatan hukum Indonesia.

Saya kira kita harus saling menghormati kedaulatan masing-masing, kata Jokowi. — Rappler.com

SDY Prize