• September 20, 2024
Persidangan dimulai dengan skandal pelecehan seksual di sekolah di Jakarta

Persidangan dimulai dengan skandal pelecehan seksual di sekolah di Jakarta

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Skandal ini dimulai dengan tuduhan publik pada bulan April bahwa staf kebersihan di Jakarta International School (JIS) yang bergengsi menyerang seorang anak laki-laki berusia 6 tahun.

JAKARTA, Indonesia – Lima petugas kebersihan akan diadili minggu ini atas tuduhan mereka melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswa di salah satu sekolah internasional paling bergengsi di Indonesia, kasus pertama dalam skandal yang telah berlangsung lama yang dibawa ke pengadilan.

Skandal di Jakarta International School (JIS), sebuah institusi yang menjadi favorit di kalangan ekspatriat di ibu kota selama lebih dari 60 tahun, dimulai pada bulan April ketika seorang orang tua menuduh bahwa staf kebersihan outsourcing sedang membersihkan putranya yang berusia 6 tahun. di dalam ‘toilet sekolah.

Para petugas kebersihan tersebut akan didakwa pada hari Selasa dan Rabu, 26 dan 27 Agustus, namun menyangkal melakukan kesalahan apa pun, kata pengacara dua dari mereka. Mereka semua yang mengaku sebelumnya sekarang berencana untuk mundur dan mengklaim polisi memukuli mereka, katanya.

Sejak tuduhan pertama muncul, skandal ini semakin membesar, dengan semakin banyak orang tua yang mengajukan klaim pelecehan, anggota staf sekolah yang dituduh, dan terungkapnya dugaan bahwa seorang anak telah melakukan pelecehan seksual. pedofil berantai yang dicari oleh FBI mengajar di sana selama satu dekade dari tahun 1992-2002.

Tuntutan pelecehan diajukan terhadap Neil Bantleman dari Kanada, seorang administrator di sekolah tersebut, dan asisten pengajar asal Indonesia Ferdinand Tjiong.

Sekolah membantah tuduhan tersebut dan melakukan penyelidikan yang menurut sekolah tidak menemukan bukti dugaan pelecehan tersebut. Keduanya telah ditahan sejak pertengahan Juli sementara polisi menyelidiki kasus mereka.

“Kami kecewa dengan kejadian ini dan sangat frustrasi karena anggota staf kami ditahan berdasarkan tuduhan yang benar-benar palsu dan dibuat tanpa bukti,” kata sekolah tersebut dalam sebuah pernyataan. penyataan pada tanggal 15 Juli 2014.

3 kedutaan besar pendiri JIS – Kedutaan Besar Amerika, Australia dan Inggris di Jakarta – juga mempunyai dilaporkan memprotes penahanan tersebut.

Keluarga dari salah satu anak laki-laki yang diduga menjadi korban pelecehan mengajukan gugatan perdata terhadap sekolah tersebut untuk meminta ganti rugi sebesar $125 juta.

Salah satu petugas kebersihan, Agun Iskandar, akan didakwa pada awal persidangannya pada hari Selasa, sementara empat lainnya akan didakwa secara resmi pada hari Rabu, menurut pejabat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Namun, Saut Irianto Rajagukguk, pengacara yang mewakili Iskandar dan petugas kebersihan lainnya, Virgiawan Amin, mengatakan 4 petugas kebersihan akan mencabut pengakuannya.

Yang kelima, perempuan, tidak pernah mengaku, katanya.

“Terdakwa tidak pernah melakukan dugaan pemerkosaan tersebut,” katanya kepada AFP. “Polisi memukuli orang-orang itu dengan sangat kejam sehingga mereka tidak punya pilihan selain mengaku.”

Pengacara juga mengatakan pemeriksaan medis pada anak laki-laki tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda pelecehan seksual.

Polisi berulang kali membantah memukul petugas kebersihan.

Petugas kebersihan ke-6, Azwar, terlibat dalam kasus ini tetapi meninggal dalam tahanan polisi. Polisi menyatakan dia bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai.

Skandal pelecehan di JIS, yang menjadi favorit anak-anak pengusaha asing, diplomat, dan orang kaya Indonesia, juga telah memicu pencarian jati diri mengenai tingginya kasus pelecehan seksual di sekolah-sekolah di negara tersebut. – dengan laporan dari Agence France-Presse/Rappler.com

lagu togel