Sekjen JakMania yang dituding mendalangi final Piala Presiden sudah meminta maaf
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Perseteruan suporter Persija Jakarta dan Persib Bandung tidak bisa diselesaikan dalam semalam, tulis Sekjen JakMania dalam suratnya
JAKARTA, Indonesia – Sekretaris Jenderal JakMania, Febrianto (37 tahun), telah menuliskan pernyataan permintaan maaf atas tudingan penghasutan melalui Twitter terkait final Piala Presiden 2015 antara Persib dan Sriwijaya FC yang akan digelar pada Minggu di Gelora Bung Karno, Jakarta , diadakan. 18 Oktober.
Surat Febrianto atas nama pribadi dan sebagai Sekjen The Jakmania telah meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat, kata kuasa hukum Febrianto, Muhammad Halim, di Jakarta, Rabu, 21 Oktober.
Febrianto sebelumnya ditahan polisi karena diduga menyulut kerusuhan saat Persib bermain di Jakarta, kandang Persija Jakarta, rival utama Persib.
Menurut Halim, Febrianto tidak berniat memprovokasi pendukung Persija hingga menimbulkan kerusuhan. Ia juga mengatakan, surat pernyataan Febrianto ditujukan kepada keluarganya, Kapolda Metro Jaya, dan Gubernur DKI Jakarta terkait ketidaknyamanan yang ditimbulkan melalui media sosial Twitter.
Halim mengatakan, kliennya tak menyangka cuitannya mendapat reaksi beragam dari JakMania lainnya sehingga menimbulkan keributan di sekitar GBK pada hari itu.
Alasan inilah yang kemudian dinyatakan Polda Metro Jaya sebagai “dalang kerusuhan”.
Namun Febrianto mengakui dalam suratnya bahwa beberapa komentar di Twitternya menimbulkan pesan-pesan menghasut terhadap suporter Persija.
“Itu adalah kesalahan saya karena saya tidak menyadari posisi saya sebagai Sekjen The JakMania dan sensitifitas permasalahan saya. menciak-benar,” kata Febrianto dalam keterangannya.
Mantan jurnalis portal berita itu membantah dirinya mengendalikan dan merencanakan peristiwa pelemparan yang dilakukan oknum JakMania terhadap kendaraan asal Bandung.
Ia mengatakan, Kota Bandung adalah rumah keduanya karena ia tinggal di Kota Kembang selama 10 tahun.
“Teman-teman saya banyak yang merupakan suporter Persib. “Tidak mungkin saya dan tidak ada dalam hati saya untuk menghasut kebencian terhadap Bandung atau Persib,” tulis Febrianto.
Ia juga menulis bahwa isu Viking dan JakMania merupakan perseteruan yang mengakar dan mendalam yang tidak bisa diselesaikan dalam semalam.
Kedepannya, ia berjanji akan berusaha mengembangkan JakMania sebagai suporter tim sepak bola yang baik dan tertib serta menjadikan sepak bola sebagai alat untuk mempersatukan, bukan memecah belah.
Lebih spesifiknya, saya juga akan mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran untuk melakukan upaya rekonsiliasi antara The JakMania dan Bobotoh untuk menghilangkan segala perseteruan yang ada, sehingga kita sebagai suporter terbesar di Indonesia bisa menciptakan iklim sepak bola yang kondusif, ujarnya. dikatakan . —Dengan laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA: