Status udara Pekanbaru kembali berbahaya, siswa SD masih terpaksa bersekolah
keren989
- 0
Status udara di Pekanbaru, Riau, sudah mencapai tingkat berbahaya. Namun siswa sekolah dasar tetap bersekolah meskipun mereka dipulangkan lebih awal. Siswa SMP dan SMA tetap hadir seperti biasa
PEKANBARU, Indonesia — Kabut tebal kembali menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, pada Senin pagi, 19 Oktober.
Indeks Baku Pencemar Udara (ISPU) yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan angka di atas ambang batas 540 psi, dengan status berbahaya. Meski demikian, proses belajar mengajar (TPM) di sejumlah sekolah masih terus berjalan.
Pada Minggu malam, 18 Oktober, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Zulfadil mengumumkan melalui statusnya di Facebook bahwa kegiatan belajar mengajar di Pekanbaru akan tetap dilanjutkan dengan sejumlah catatan.
Mencermati kondisi udara, Minggu 18 Oktober 2015 pukul 15.00 Kadisdik memutuskan APD pada hari Senin dan Selasa 19-20 Oktober 2015, anak PAUD libur, anak SD belajar sampai pukul 10.00. Harus memakai masker. SMP, SMA, SMK, belajar seperti biasa, kata Zulfadil dalam statusnya.
Saat Zulfadil menyampaikan, pencemaran udara di Pekanbaru masuk status berbahaya yakni 395,66 psi.
Pengumuman itu disampaikan dengan harapan cuaca akan membaik pada Senin pagi. Faktanya, kondisi di Pekanbaru semakin parah.
Senin pagi pukul 07.00, saat anak-anak mulai bersekolah, ISPU di Pekanbaru semakin parah hingga mencapai 540psi.
Senin pagi, sekitar pukul 06.30 WIB, Zulfadil mengoreksi pernyataannya dan menyarankan kepala sekolah SD untuk memulangkan siswanya.
Mencermati kondisi udara pagi ini, Senin 19 Oktober 2015, pukul 06.30, Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru memberi wewenang kepada kepala sekolah untuk menghentikan APD hari ini dan memastikan anak-anak langsung pulang setelah selesai tugas dan pekerjaan rumah diberikan. . untuk beberapa hari ke depan.” tulis Zulfadil dalam status Facebooknya.
Namun menurut Kepala SD Negeri 99 Armen, sekolah tetap berjalan sesuai instruksi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk pulang ke rumah pada pukul 10.00.
Bahkan Armen mengaku belum mengetahui ada pengumuman baru dari Zulfadil untuk memulangkannya lebih awal karena statusnya meningkat. Selain itu, alasan lainnya jika anak-anak kembali berlibur adalah karena mereka sedang mengikuti ujian tengah semester.
Dari pantauan di lapangan, anak-anak SD masih bersekolah. Banyak di antara mereka yang tidak memakai masker di sekolah, seperti yang terlihat di SDN An Namiroh di Jalan Marsan, Kecamatan Tampan, Pekanbaru.
Salah satu orang tua siswa SD An Namiroh, Dian Citra mengaku terpaksa mengantar anaknya Danish, siswa kelas 3 SD, ke sekolah dalam kondisi asap tebal.
“Sekarang di sekolah ujian praktek tengah semester dimulai hari ini. “Kalau mau liburan, hasil laporannya jelek,” kata Dian.
Saat kondisi berbahaya kemarin, Dian mengaku dua anaknya mengalami gejala Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). “Saat itu saya dan keluarga mengungsi ke sebuah desa di Sumatera Barat,” ujarnya.
Sementara itu, orang tua siswa lainnya, Novrizon mengaku juga bingung dengan situasi saat ini. “Anak saya bersekolah di SD Al Azhar. Kata pihak sekolah, pembelajaran tetap berjalan seperti biasa, pulang pukul 16.00 WIB, kata Novrizon.
Ia mengaku tak bisa menyekolahkan anaknya berlibur demi kesehatannya. Alasannya hampir sama dengan Dian Citra, saat ini pihak sekolah sedang mempersiapkan ujian tengah semester. —Rappler.com
BACA JUGA: