• October 8, 2024

The wRap Indonesia: 16 Februari 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pengadilan Jakarta memenangkan calon Kapolri, Indonesia tidak menunjukkan tanda-tanda akan menerima hukuman mati, Jokowi ingin berhenti mengirim pembantu rumah tangga asal Indonesia ke luar negeri, dan masih banyak lagi.

JAKARTA, Indonesia – Putusan pengadilan yang memenangkan calon Kapolri yang kontroversial dan tanggapan terbaru Indonesia terhadap permohonan untuk mengakhiri hukuman mati memimpin rangkuman cerita terbaru dari Indonesia.

1. Semua mata tertuju pada Jokowi karena keputusan pengadilan mendukung calon kepala polisi

Pengadilan di Jakarta pada hari Senin menguatkan keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memakzulkan calon kepala polisi, Komisaris. Jenderal Budi Gunawan, tersangka korupsi. Penetapan tersangka memaksa Presiden Joko “Jokowi” Widodo menunda pelantikan Budi yang didukung elite politik namun ditolak masyarakat. KPK masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut, yang menurut para ahli hukum merupakan preseden berbahaya, namun sementara itu, secara teknis hal tersebut membuka jalan bagi Jokowi untuk melantik Budi. Baca latar belakang krisis politik ini di Rappler.

2. Indonesia tidak menunjukkan tanda-tanda keraguan terhadap hukuman mati

Australia mencoba memohon kepada Indonesia untuk menunjukkan belas kasihan kepada dua pengedar narkoba Bali Nine yang sedang menunggu hukuman mati, dan mengancam akan memberikan hukuman mati jika keduanya dieksekusi oleh regu tembak. Ban Ki-moon, bahkan Sekretaris Jenderal PBB mengajukan banding ke Indonesia pada hari Jumat tidak mengeksekusi narapidana yang dijatuhi hukuman mati karena kejahatan narkoba, termasuk warga negara Filipina. Namun pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi kembali mengatakan apa yang selalu dia katakan: Indonesia konsisten dengan kebijakannya. “Kami paham, tapi mereka juga harus paham. Ini kebijakan Indonesia,” ujarnya kepada wartawan, Senin. Baca cerita selengkapnya di Rappler.

3. Jokowi ingin berhenti mengirim perempuan Indonesia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri

Ini soal martabat, kata Jokowi. “Saya telah memberikan target kepada Menteri Ketenagakerjaan untuk membuat peta jalan yang jelas mengenai kapan kita bisa berhenti mengirimkan pekerja rumah tangga perempuan. Kita harus punya harga diri dan martabat,” kata Presiden pada Jumat malam. Indonesia dan Filipina adalah dua sumber pekerja migran terbesar di kawasan ini, dan Jokowi mengatakan ia merasa malu dan kesal ketika membahas masalah ini dengan Malaysia dalam kunjungan kenegaraannya baru-baru ini. Namun Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, menilai rencana Jokowi melanggar hak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. “Ini adalah reaksi spontan yang mendiskriminasi perempuan, dipicu oleh pandangan patriarki yang salah arah,” katanya. Baca kisah lengkapnya Waktu Selat.

4. Yudhoyono mengatakan untuk mendapatkan posisi tingkat tinggi di Trans Corp

Mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono diketahui akan mendapatkan pekerjaan baru – jabatan tingkat tinggi di Trans Corp, konglomerat terdiversifikasi yang dimiliki oleh taipan Chairul Tanjung, yang sempat menjabat sebagai menteri perekonomian di bawah mantan presiden tersebut. Pejabat Partai Demokrat, Imelda Sari, menulis di Twitter bahwa Yudhoyono akan menjadi penasihat kepentingan bisnis internasional. Sumber Trans Corp mengatakan kepada Rappler bahwa mereka telah mendengar hal yang sama, meskipun belum ada pengumuman resmi yang dibuat. Trans Corp merupakan induk perusahaan dari beberapa perusahaan media besar, termasuk Detik.com dan CNN Indonesia. Baca cerita selengkapnya dalam Bahasa Indonesia dari Rappler.

5. Gubernur Jakarta diancam akan dituntut oleh DPRD

Perselisihan mengenai anggaran daerah telah menyebabkan ancaman pemakzulan terhadap Gubernur Jakarta Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik menuding Ahok melanggar hukum saat mengajukan versi anggaran yang berbeda dari kesepakatan dewan ke Kementerian Dalam Negeri. Tempo.co. Namun Ahok membantah klaim tersebut, dan mengatakan bahwa ia hanya menyerahkan versi tanpa tanda tangan ketua DPR untuk menghindari upaya revisi pada menit-menit terakhir, menurut Ahok. Jakarta Globe. – Rappler.com

Toto SGP