• September 20, 2024

Tidak semuanya hilang bagi PLDT dalam masalah kepemilikan asing




Tidak semuanya hilang bagi PLDT dalam masalah kepemilikan asing
















Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.


Meskipun Mahkamah Agung menolak definisi modal dari perusahaan telekomunikasi terbesar di negara tersebut, tidak semuanya hilang bagi Philippine Long Distance Telephone Co. (PLDT). Dalam putusan setebal 52 halaman tertanggal 9 Oktober, Mahkamah Agung mengatakan pihaknya tidak akan melanggar hak Ketua PLDT Manuel V. Pangilinan atas properti dan proses hukum karena PLDT masih dapat mengandalkan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sebagai tempat untuk menyajikan bukti. . hal ini tidak melanggar ketentuan konstitusi yang melarang orang asing memiliki lebih dari 40% saham di sebuah perusahaan utilitas. Pengadilan mengatakan, kepentingan orang asing didasarkan pada total saham biasa atau saham yang memiliki hak suara, bukan total saham yang beredar, atau saham yang memiliki hak suara dan tidak memiliki hak suara. Kasus ini merupakan salah satu masalah korporasi dan hukum utama yang sedang ditangani di Filipina. Hal ini bermula dari petisi mendiang pengacara Wilson Gamboa yang memperebutkan saham pemegang saham asing terbesar PLDT adalah First Pacific Ltd yang berbasis di Hong Kong. Namun, PLDT punya rencana cadangan. Mereka secara resmi telah menandatangani perjanjian yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan hak suara yang dimiliki oleh warga Filipina di perusahaan tersebut untuk mematuhi keputusan Mahkamah Agung mengenai batas kepemilikan asing.

Baca lebih lanjut tentang Rappler di sini dan di sini.








Sidney prize