• November 27, 2024
FPI akan mengkriminalisasi penulis buku yang dianggap menyinggung agama

FPI akan mengkriminalisasi penulis buku yang dianggap menyinggung agama

Ahmad Fauzi, sang penulis, mengaku menderita skizofrenia. FPI mengancam Ahmad akan dikenakan pasal UU ITE

SEMARANG, Indonesia – Dua buku kontroversial karya Ahmad Fauzi menuai kemarahan sejumlah ormas Islam karena dianggap menghina agama.

Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah berencana melaporkan lulusan Aqidah dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang itu ke polisi karena diduga menghina Islam, nabi dan ajarannya, serta menyebarkan pemikiran menyimpang melalui media sosial. dapat merusak keimanan masyarakat, Islam.

Ahmad menulis dan mendistribusikan buku berjudul Agama Skizofrenia: Kegilaan, Wahyu dan Nubuat Dan Tragedi berdarah Adam dan Hawa serta nabi kriminal. Baik dirinya ia jual melalui media sosial langsung ke pembaca, bukan disebarkan melalui toko buku.

Pengacara FPI Jawa Tengah, Zainal Abidin Petir, mengatakan kepada Rappler, upaya hukum yang akan diambil merupakan pilihan terakhir setelah mediasi yang dilakukan beberapa waktu lalu oleh Polres Semarang Kota tidak membuahkan hasil.

“Kami telah meminta Ahmad Fauzi untuk menarik kembali buku-bukunya yang beredar, dan menghentikan penyebaran pemikirannya yang menyerang dan menghina agama. Namun hingga saat ini masih melayani masyarakat yang membeli melalui media sosial,” kata Zainal, Minggu, 4 Oktober.

“Dia mengaku sakit, tapi itu tidak bisa menjadi pembelaan jika perbuatannya terus berlanjut. “Dengan melaporkan ke polisi, kami ingin menghentikan peredaran buku tersebut dan mengungkap siapa dalangnya,” kata Zainal.

Di dalam buku Tragedi berdarah Adam dan Hawa serta nabi kriminal terbitan Gubug Saloka, Semarang, menyebut Ahmad Ibrahim dan Khidr sebagai nabi kriminal yang membahayakan kewarasan dan mengancam kemanusiaan. Di halaman belakang ia menulis tentang Nabi Ibrahim yang disembah oleh tiga agama.

Bahwa kamu yang selama ini dikagumi ternyata gila

Bagaimana mimpi bisa menjadi perintah ilahi?

Dengan membantai pangerannya sendiri

Di manakah impian untuk menjadi bagian dari keilahian dimulai?

Meskipun semua orang mengalami hal yang sama

Salahkah jika saya menganggap agama kita dibangun di atas prasasti kriminal?

Yang diperintah oleh aura kegilaan

Ibrahim Ibrahim Ibrahim

Anda adalah sebuah tragedi

Ahmad Fauzi juga mengatakan, Adam dan Hawa bukanlah suami istri melainkan ayah dan anak yang melakukan hubungan inses dan diusir dari surga.

Sedangkan dalam kitab lain, Islam sebagai agama wahyu disebut sebagai agama skizofrenia karena nabinya menerima wahyu melalui proses kesurupan, dan moralitas agama dibangun melalui alam bawah sadar yang bersifat delusi dan halusinasi.

Ia juga menyebut Islam sebagai agama kekerasan, yang berakar pada kepribadian Nabi yang agresif dan paranoid.

“Beberapa ulama di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang menghubungi saya mengungkapkan kemarahannya atas buku tersebut dan mendukung tindakan hukum,” kata Zainal.

Ia juga mengingatkan, orang yang berkomentar di Twitter dan Facebook Ahmad Fauzi serta turut serta menghina agama bisa dikenakan UU ITE. Sedangkan Ahmad sendiri, kata Zainal, bisa saja terjerat KUHP dan UU ITE.

Terhadap Rappler, Ahmad Fauzi mengaku siap menghadapi tindakan hukum dari FPI yang akan melaporkannya ke polisi, karena menurutnya apa yang dilakukannya bukan menghina agama melainkan membela kemanusiaan yang diyakininya hakikat agama.

“Buku saya adalah ide akademis saya untuk membela umat manusia yang terancam oleh sesuatu yang agresif atas nama ketuhanan,” kata Ahmad.

Ia mencontohkan, agama-agama yang muncul dari wahyu akan terus saling membunuh, seperti yang terjadi di Timur Tengah. Beliau mengatakan bahwa agama masa depan adalah agama tanpa wahyu.

“Saya kira pikiran tidak bisa dinilai, kalau hukum yang menilai pikiran, disebut otoriter,” kata Ahmad.

Adapun gaya bahasa penulisan buku yang terkesan ofensif, menurut Ahmad, dipengaruhi oleh kondisi psikologisnya yang belum stabil.

“Saya penderita skizofrenia dan sudah lima tahun tidak minum obat. “Saya ingin berhenti narkoba, itu yang membuat emosi saya meledak,” ujarnya.

Ia mengaku tidak pernah menyangka bukunya akan menimbulkan kontroversi dan berujung pada tuntutan hukum, karena yang ia lakukan hanyalah mengutarakan pemikirannya. Ia berharap gagasannya dapat dibaca oleh berbagai kalangan, seperti Goenawan Mohamad, Ulil Abshar Abdalla, Guntur Romli, dan Akhmad Sahal. —Rappler.com

BACA JUGA:


casino Game