• July 4, 2024
Ajakan bertaubat bagi masyarakat Riau agar turun hujan

Ajakan bertaubat bagi masyarakat Riau agar turun hujan

‘Kami mengabaikan Dia. Mari kita bertobat bersama-sama. Semoga Tuhan mengabulkan doa kita agar turun hujan agar asap yang turun cepat hilang’

PEKANBARU, Indonesia — Pejabat Pemprov Riau menggelar salat istisqa pada Senin, 26 Oktober, karena kondisi udara yang masih tidak sehat.

Kabut asap yang terus menyelimuti Ibu Kota Riau, Pekanbaru, dan hujan yang tak kunjung datang memaksa Polres Pekanbaru melaksanakan salat istisqa di halaman Masjid Raya An-Nur pada Senin dini hari.

Ratusan jamaah menghadiri salat yang dipimpin Imam Ustadz Harlis dan khutbah oleh Ustadz Abu Zubair Hawani. Dalam khutbahnya, Ustadz Abu Zubair Hawani mengajak seluruh umat Islam di Riau untuk bertaubat kepada Allah SWT karena bencana asap yang saat ini melanda Riau merupakan peringatan bagi masyarakat Riau.

“Kita mengabaikan Dia. Mari kita bertobat bersama-sama. Mudah-mudahan Allah mengabulkan doa kita agar turun hujan, agar asap yang turun cepat hilang,” kata Ustadz Abu dalam khutbahnya.

Turut hadir Pj Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Kapolda Riau Brigjen Dolly Bambang Hermawan, dan Panglima TNI AU Pekanbaru Rosman Nurdjadin.

Sekolah ditutup selama dua hari

Sementara itu, Pemda Pekanbaru meliburkan sekolah pada hari ini dan Selasa, 27 Oktober.

Kebijakan ini mengikuti instruksi Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan yang memerintahkan sekolah-sekolah di wilayah terkena dampak kabut asap untuk ditutup jika indeks baku mutu pencemaran udara (ISPU) di atas 200psi.

Namun pengumuman libur hari ini belum diketahui seluruh pelajar di Pekanbaru. Seperti yang terjadi di SMK Keuangan Jalan Tuangku Tambusai. Sejumlah siswa terlihat sudah datang ke sekolah pada Senin pagi.

“Kami tidak tahu ada pengumuman libur sekolah hari ini,” kata Citra, Siswa dari SMK Keuangan.

Siswa lainnya mengatakan, dirinya baru mengetahui kabar tersebut saat tiba di sekolah.

Kata guru, sekolah akan diliburkan selama dua hari karena kabut asap masih tebal dan udara tidak sehat, kata Evi Riyanti, siswa SMK Keuangan lainnya.

Akhirnya para siswa tersebut kembali ke rumah.

Dalam instruksi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, jika di kawasan bencana asap indeks pencemaran udara di atas 200psi, maka seluruh sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak akan ditutup.

Sedangkan jika ISPU di atas 300psi maka seluruh jenjang sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA akan ditutup.

Hingga Senin sore, ISPU di Pekanbaru mencapai 225psi. Sehari sebelumnya, Minggu 25 Oktober, ISPU di Pekanbaru mencapai 650psi.

Penurunan ISPU di Pekanbaru disebabkan hujan pada Sabtu sore, 24 Oktober, meski hanya sebentar.

Hari libur wajib tanpa terkecuali

Sementara itu, Penjabat Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada Senin pagi meminta seluruh sekolah menerapkan libur wajib tanpa terkecuali.

Perintah libur wajib ini menanggapi pengumuman Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadhil yang masih memperbolehkan sekolah dengan ruang kelas ber-AC tetap melaksanakan proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi Riau dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan bersama Kementerian Pendidikan kemarin, libur sekolah disesuaikan dengan kondisi di masing-masing kabupaten/kota. “Khusus di Kota Pekanbaru, kami sepakat bahwa mahasiswa tetap libur sementara tanpa terkecuali,” kata Arsyadjuliandi usai salat istisqa.

“Kami akan mengkaji kebijakan Dinas Pendidikan Pekanbaru yang masih memperbolehkan belajar karena ruang kelasnya ber-AC. Benarkah ada instruksi khusus agar AC tetap ada di sekolah? “Karena berdasarkan keputusan rapat bersama, saat ini belum ada sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar,” ujarnya lagi.

Zulfadhil sebelumnya menulis dalam surat edaran elektronik melalui pesan berantai di BlackBerry Messenger, SMS, dan pengumuman di Facebook bahwa libur sekolah terkait dengan kondisi udara yang masih berbahaya akibat kabut asap. —Rappler.com

BACA JUGA:

Hongkongpool