• October 18, 2024
Akibat kebakaran tersebut, 50 pendaki masih terjebak di puncak Gunung Lawu

Akibat kebakaran tersebut, 50 pendaki masih terjebak di puncak Gunung Lawu

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kebakaran Gunung Lawu diyakini bermula dari sisa-sisa api unggun yang tidak padam oleh pendaki

KARANGANYAR, Indonesia – Sebanyak 50 pendaki dilaporkan masih terjebak di jalur pendakian Cemoro Sewu Gunung Lawu hingga Senin sore, 19 Oktober.

Tim evakuasi masih bergerak menyusuri jalur pendakian untuk mengevakuasi mereka.

“Saya bertugas pendataan di Pos Cemoro Kandang sejak Sabtu. “Jumlah pendaki yang melapor sebanyak 50 orang, tidak semuanya turun,” kata Suryanti, relawan senior. pencarian dan penyelamatan (SAR) Anak Gunung Lawu ke Rappler, Senin.

Akhirnya ada 17 orang yang bangun pada Minggu subuh, ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, 7 pendaki ditemukan tewas, sedangkan dua orang lainnya kritis dan berhasil dievakuasi. Mereka terjebak dalam kobaran api yang membakar hutan di jalur pendakian Cemoro Sewu di pos 3 dan 4 dan diyakini mendaki dari jalur lain sehingga tidak mengetahui ada kebakaran hutan.

Gunung Lawu memiliki dua jalur pendakian utama yaitu Cemoro Kandang (Karanganyar) dan Cemoro Sewu (Magetan). Selain itu ada juga jalur alternatif yaitu Candi Cetho. Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kebakaran yang terjadi di berbagai titik hutan jalur Cemoro Sewu pada Sabtu sore, 17 Oktober, diduga kuat berasal dari sisa-sisa api unggun yang tidak padam oleh pendaki, sehingga petugas SAR, Perhutani, dan polisi menutup jalan tersebut. jalur pendakian ditutup

“Adat di sini pendaki suka menempuh kedua jalur itu dalam satu pendakian, naik dari Cemoro Kandang, lalu turun ke Cemoro Semu, atau sebaliknya,” kata Suryanti.

Jalur pendakian yang terbakar cukup sempit, dikelilingi tebing dan jurang, sehingga tidak cukup ruang bagi pendaki untuk menyelamatkan diri saat dikepung api yang berkobar kencang.

“Memang tidak ada tempat berteduh di sana, kecuali mencari ceruk di tebing batu,” kata Suryanti yang sudah menjelajahi seluruh gunung di Jawa.

Arif Rizky (18 tahun) warga Purwodadi yang berhasil turun dari Pos Cemoro Kandang mengaku hendak turun ke Cemoro Sewu pada Senin dini hari, namun urung karena takut melihat api yang menyala dari jauh. .

Ia juga melihat banyak orang yang terjebak di puncak dan tidak berani memutuskan untuk turun.

“Apinya besar sekali, saya pikir tidak bisa dilewati, saya ubah arah,” kata Arif.

Sementara korban luka bakar yang kini dirawat di RS Dr Moewardi Solo, Novi Dwi Istyawati (14), mulai membaik meski masih dalam perawatan intensif.

“Pasien mulai stabil setelah menjalani operasi sentral tadi malam,” kata staf humas RSUP Dr Moewardi, Elisa.

Korban mengalami luka di bagian wajah, dada, lengan dan kaki, atau sekitar 40% di tubuhnya. Saat ini, ia telah dipindahkan ke bangsal untuk menunggu operasi lebih lanjut.

Gunung Lawu merupakan tujuan pendakian yang populer. Di bulan Sura penanggalan Jawa seperti sekarang, gunung ini ramai dikunjungi praktisi spiritual untuk bermeditasi atau berziarah ke puncak.

Lawu mempunyai tiga puncak yaitu Hargodumiling, Hargodalem dan Hargodumilah yang dipercaya sebagai tempat bertapa dan moksa Raja Brawijaya sebelum jatuhnya Majapahit. Di sekitar gunung ini banyak terdapat candi Hindu, seperti candi Sukuh, Cetho, dan Kethek. —Rappler.com

BACA JUGA:

demo slot