• October 18, 2024
Dibutuhkan Jembatan Tahan Bencana Pasca Gempa Negros

Dibutuhkan Jembatan Tahan Bencana Pasca Gempa Negros

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Bina Marga ingin berinvestasi pada jembatan tahan bencana setelah 20 jembatan hancur akibat gempa berkekuatan 6,9 skala Richter di Negros Oriental pada awal Februari

MANILA, Filipina – Salah satu pelajaran penting dari gempa bumi tanggal 6 Februari yang mengguncang Negros Oriental adalah: Filipina membutuhkan jembatan yang tahan bencana.

Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter menghancurkan sedikitnya 20 jembatan, kata Rogelio Singson, sekretaris Departemen Pekerjaan Umum dan Jalan Raya di sebuah acara. seminar tentang kemitraan swasta-publik yang diselenggarakan oleh Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (JETRO) pada hari Jumat, 17 Februari.

“Sebagian besar jembatan yang hancur, kurang lebih kita tahu apa yang terjadi di sana. Itu adalah jembatan baja, jembatan yang sangat kaku. Mungkin nanti kita harus mempelajari desain seperti apa yang lebih tahan terhadap gempa,” ujarnya.

Singson menekankan bahwa investasi pada infrastruktur tahan bencana sangat penting mengingat posisi Filipina yang rawan gempa di Cincin Api Pasifik.

Laporan Tahunan DPWH tahun 2010 menunjukkan bahwa sekitar 6,5% dari 334.325 jembatan meter linier di negara ini perlu direhabilitasi, direkonstruksi atau diubah dari bangunan sementara menjadi bangunan permanen.

Singson mengatakan solusinya sudah di depan mata.

Jalan lurus

“Perjalanan kami masih panjang dalam menyelesaikan jembatan kami, jadi kami menyusun PPP (kemitraan publik-swasta) untuk jembatan secara nasional,” katanya.

Ia mengungkapkan kepada Rappler bahwa target tanggal penawaran KPS nasional untuk jembatan adalah pada bulan Oktober 2012.

Sebelum proyek dapat dilelang, studi tentang cara terbaik menerapkan teknologi tahan bencana pada jembatan perlu diselesaikan.

Dia berbagi bahwa Yayasan Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Institusi Inc. sudah menyiapkan studi kasus bisnis yang merekomendasikan 139 jembatan di Luzon.

Bagi Singson, semakin banyak masukan semakin baik. Namun mengingat Jepang juga punya pengalaman bencana, ia mengatakan Filipina bisa belajar dari teknologi tahan bencana yang dimiliki Jepang.

“Saya tahu mereka punya teknologi yang sangat bagus dalam hal infrastruktur tahan gempa, jadi kami ingin belajar dari mereka,” ujarnya.

“Kita tidak bisa puas dengan cara konvensional dalam membangun jalan dan jembatan, kita harus lebih banyak menggunakan teknologi yang tahan bencana,” tegasnya. – Rappler.com

SDy Hari Ini