• October 3, 2024
Korban luka-luka akibat kebakaran Gunung Lawu belum mengetahui bahwa keluarganya telah meninggal

Korban luka-luka akibat kebakaran Gunung Lawu belum mengetahui bahwa keluarganya telah meninggal

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Korban mengalami luka bakar sekitar 40% di sekujur tubuhnya. Masih dirawat di ICU

SOLO, Indonesia – Seorang penyintas kebakaran hutan Gunung Lawu yang dirawat intensif di RSUD Dr Moewardi, Novi Dwi Istyawati (14 tahun), belum mendengar kabar anggota keluarganya yang ikut pendakian meninggal dunia.

Rombongan Novi yang berjumlah 5 orang – termasuk ayah, saudara laki-laki, sepupu, dan pacar sepupu – terjebak dalam kebakaran di jalur pendakian Cemoro Sewu dan ditemukan oleh tim. pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan, Minggu sore, 18 Oktober.

Tiga orang meninggal dunia, dan dua orang lainnya, Novi dan kakaknya, Nanang Setya Utama, ditemukan dalam kondisi kritis akibat luka bakar dan langsung dilarikan ke RSUD Magetan. Novi kemudian dirujuk ke RSUD Dr Moewardi, sedangkan kakaknya akhirnya meninggal.

Pihak rumah sakit terus mengisolasi Novi di unit perawatan intensif (ICU) untuk mencegah infeksi luka bakar sambil menghindari kontak dengan semua orang, termasuk anggota keluarga, kerabat, dan media.

“Sejak dia datang ke sini, kondisi pasien sangat tidak stabil. “Kami menduga pasien belum mengetahui kabar tentang keluarganya,” kata Kepala Humas RSUD Moewardi dr. Elysa, kepada Rappler, Selasa, 20 Oktober.

“Kami sengaja tidak berkomunikasi dengannya dan mengisolasinya di ICU agar kondisi mentalnya pulih terlebih dahulu. “Kami bahkan tidak mengizinkan dia bertemu keluarganya,” kata Elysa.

Novi dilarikan ke RSUD Moevardi pada Minggu sekitar pukul 23.30. Saat tiba, tubuhnya dibalut perban rapat, kecuali matanya.

Ia mengalami luka bakar sekitar 40 persen permukaan tubuhnya di wajah, leher, dada, punggung, lengan, dan kaki. Novi segera ditangani oleh dokter bedah plastik dan dokter anestesi di ruang operasi pusat. Luka bakar diklasifikasikan kelas 2 (dari 4), atau dengan tingkat keparahan sedang.

Selain luka bakar, dokter juga melakukan pemantauan pernafasan, untuk mengetahui apakah saluran pernafasan dan paru-paru terkena asap tebal akibat kebakaran.

Sementara itu, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi beberapa rombongan pendaki jalur Cemoro Sewu pada Selasa malam, dan menyuruh mereka turun melalui jalur lain.

“Satu rombongan sudah di atas, rencananya besok turun lewat Candi Cetho. “Beberapa lainnya berada di Hargodalem dan akan turun melalui Cemoro Kandang,” kata Suryanti, koordinator relawan SAR Anak Gunung Lawu yang ikut dalam evakuasi, kepada Rappler.

“Teman-teman lanjutkan menyusuri jalur Cemoro Sewu. Selain mensterilkan jalur, juga untuk mencari korban lainnya, ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, lebih dari 50 pendaki masih terjebak di antara puncak dan jalur pendakian Cemoro Sewu. Ada sekitar 17 Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang belum diambil dari Pos Cemoro Kandang. Setiap rombongan pendaki menyisakan satu buah kartu identitas penanggung jawab rombongan. —Rappler.com

BACA JUGA: