• December 4, 2024
Tetap berpegang pada media sosial saat bepergian, gaya Alanda Kariza

Tetap berpegang pada media sosial saat bepergian, gaya Alanda Kariza

Berkeliaran bisa membuat diri Anda terisolasi, bahkan mengetahui kekurangan Anda sendiri.

Saat pelancong berkompetisi mendaftar di Foursquare atau mengunggah foto liburannya ke Instagram, penulis muda Alanda Kariza justru menjauhi media sosial saat bepergian.

Saat ini kita diberikan banyak kemudahan bepergian, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan semakin menjamurnya penerbangan murah yang disertai dengan paket wisata terjangkau dan buku panduan perjalanan, Anda tinggal menyiapkan uang dan terbang ke tempat tujuan.

Namun menurut Alanda, salah satu tantangannya adalah bepergian Saat ini, hal itu berasal dari media sosial. “Kami belum sepenuhnya menikmati perjalanan karena banyak distraksi seperti media sosial,” kata Alanda saat peluncuran buku terbarunya. Perjalanan Mudadi toko sepatu di Mall Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (21/12).

“Misalnya kita jalan-jalan dengan orang lain, mereka sedang menari.menciak atau Pad untuk dilakukan. “Bisnis tersebut mengurangi keseruan perjalanan itu sendiri,” akunya.

“Jadi kalau jalan-jalan mendingan puasa di media sosial supaya bisa lebih menikmati perjalanan,” lanjut Alanda.

Jadi traveling bisa membuka wawasan baru, mengenal budaya lain, bahkan membuat diri Anda terisolasi.

Dalam buku terbarunya, gadis berusia 23 tahun ini banyak berbagi cerita perjalanannya ke berbagai negara, baik untuk berlibur maupun bekerja.

Lulusan Binus International University ini pernah menjadi perwakilan Indonesia pada Global Changemakers Guildford Forum 2009, sebuah acara yang ia nikmati di kota London, Inggris.

Pendiri The Cure for Tomorrow Foundation dan Konferensi Pemuda Indonesia ini tahu betul trik bekerja sambil bepergian. Alanda menggunakan istilah “improvisasi perjalanan” untuk menggambarkan aktivitasnya bepergian-dia.

“Saya berada di Jenewa, salah satu kota termahal di dunia, dan itu tidak cocok perjalanan backpacking. “Jadi, sebelum ke sana, saya ke Prancis dulu dan mengunjungi kota-kota yang lebih murah,” jelas Alanda.

Sebelum melakukan perjalanan, Alanda akan meneliti terlebih dahulu kota atau negara tujuan. Dari situlah ia kemudian memutuskan tempat wisata mana yang akan dikunjungi, apa yang akan digunakan, dan di mana akan menginap. Ia mengaku belum pernah membeli buku panduan perjalanan.

“Karena jika kamu datang buku panduan, “Belum tentu cocok untuk kami,” kata perempuan yang bercita-cita pergi ke Disneyland di California, Amerika Serikat itu.

Selama perjalanannya, Alanda rajin menuliskan tempat-tempat yang dikunjunginya untuk mempersiapkan penulisan bukunya Perjalanan Muda. Selain itu, ia juga menyimpan rapi arsip catatan, kartu, dan segala hal sepele lainnya sebagai pengingat untuk nanti.

Saat itu sedang bepergian, ia mengaku lebih suka menghabiskan banyak waktu di luar kamar hotel, menikmati kota yang dikunjunginya, dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. “Saya orang yang mengutamakan pengalaman di kota, bukan hotelnya. Jadi yang penting tidurnya nyaman, cukup. “Tidak perlu hotel mahal atau terkenal,” kata penulis yang pernah menerbitkan buku seperti Kepingan coklat mint, terbalik, Dan peraih mimpi

Dengan cara ini, biaya akomodasi dapat dikurangi dan dialokasikan untuk kegiatan menarik lainnya. “Untuk akomodasi, Anda bisa tinggal di dalamnya hotel murah, asrama, atau menginap di rumah kenalan. Jauh lebih murah,” katanya.

Pesan yang ingin disampaikan Alanda Perjalanan Muda, seperti judulnya, adalah tentang menikmati hidup, melakukan petualangan selagi muda. Ia mengaku sudah bermimpi keliling dunia sejak kecil. Dan sejak dia masih muda, dia mulai mengejar mimpinya.

Alanda percaya, perjalanan adalah tentang menemukan diri sendiri – dan kekurangan Anda. Sementara itu, mari kita bepergian dan melihat dunia. —Rappler.com


Keluaran SGP