• July 27, 2024
Tujuh pendaki yang tewas dalam kebakaran Gunung Lawu telah berhasil dievakuasi

Tujuh pendaki yang tewas dalam kebakaran Gunung Lawu telah berhasil dievakuasi

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Dua pendaki lainnya ditemukan dalam kondisi kritis

MAGETAN, Indonesia – Tim Gabungan Search and Rescue (SAR) berhasil mengevakuasi tujuh pendaki yang tewas dalam musibah kebakaran di Gunung Lawu, Senin, 19 Oktober.

“Para pejabat melaporkan bahwa evakuasi berlanjut hingga Senin dini hari. “Setelah itu terhenti karena hari sudah gelap dan paginya dilanjutkan lagi,” kata Kepala BPBD Magetan Agung Lewis, Senin.

Korban ditemukan di antara pos 3 dan 4 jalur pendakian Cemoro Sewu pada ketinggian kurang lebih 1.500 hingga 2.500 meter di atas permukaan laut.

“Saat petugas menemukannya, kondisi para korban sangat mengenaskan. “Digorengnya tergeletak di beberapa tempat,” kata Agung.

Selain mengevakuasi korban tewas, petugas juga mengevakuasi dua korban kritis. Mereka kemudian segera dibawa ke RSUD Dr Sayidiman Magetan untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.

Empat korban tewas telah teridentifikasi, sedangkan sisanya masih diidentifikasi oleh petugas RSUD dr Sayidiman Magetan. Mereka adalah Rita Septi Nurika (21), warga Paron, Ngawi; Nanang Setia (16) warga Beran, Ngawi; Marwan, warga Beran, Ngawi; dan Joko Prayitno (31), warga Kebun Jeruk, Jakarta.

Selain tujuh pendaki yang meninggal dunia, kebakaran hutan di lereng Gunung Lawu juga menyebabkan sejumlah pendaki lainnya dalam kondisi kritis akibat luka bakar lebih dari 50 persen. Pendaki yang berada dalam kondisi kritis adalah Eko Nurhadi (45), warga Karangjati, Ngawi, dan Novi Dwi (14), warga Beran, Ngawi.

Usai dirawat di RS Dr Sayidiman, korban luka Eko dirujuk ke RS Dr Soedono Madiun, sedangkan Novi Dwi dirujuk ke RS Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah.

Tim SAR gabungan BPBD Magetan, Kodim 0804/Magetan, Polres Magetan dan relawan Anak Gunung Lawu terus melakukan pencarian untuk mengantisipasi kemungkinan masih ada pendaki yang terjebak kebakaran hutan di lereng gunung perbatasan Timur. Jawa dan Jawa Tengah.

Sementara itu, kebakaran kembali melanda hutan di lereng Gunung Lawu sejak dua pekan terakhir. Kebakaran ini merupakan kebakaran kedua yang terjadi pada musim kemarau setelah kebakaran hutan yang melanda lereng setempat pada Agustus 2015.

Pendaki tersebut tidak tercatat

Berdasarkan data yang ada, korban tewas dan luka-luka pendaki tidak tercatat di buku registrasi pos Cemoro Sewu, kata Agung.

Kepastian itu didapat menyusul ditutupnya jalur pendakian Gunung Lawu melalui posko Cemoro Sewu yang beroperasi sejak 16 Oktober 2015.

“Para pendaki yang meninggal dan luka-luka akibat kebakaran hutan di lereng Lawu dipastikan tidak melalui jalur pendakian Cemoro Sewu. Sebab, jalur pendakian Cemoro Sewu sudah ditutup sejak 16 Oktober lalu, kata Agung.

Petugas menutup jalur pendakian karena terjadi kebakaran hutan di sekitar jalur yang dapat mengancam keselamatan pendaki.

Diperkirakan para pendaki mendaki Gunung Lawu melalui sejumlah jalur lain yang ada. Diantaranya adalah Jalur Cemoro Kandang di Karanganyar, Jawa Tengah, Jalur Candi Ceto, atau Jalur Jogorogo. — Laporan Antara/Rappler

BACA JUGA:

Togel