• July 27, 2024
Mata Pungli di Ledakan Jolo

Mata Pungli di Ledakan Jolo

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pedagang lokal ‘terus menerima ancaman’

ANCAMAN PENYITAAN.  Seorang tentara Marinir menjaga area di kawasan komersial kota Jolo.  (Foto file milik flickriver.com)

MANILA, Filipina – Pihak berwenang di Sulu belum menyelesaikan rekonstruksi alat peledak improvisasi (IED) yang digunakan dalam pemboman di kota Jolo pada hari Sabtu (3 Maret), namun polisi setempat kini membidik tersangka utama: Kelompok Abu Sayyaf yang terkenal ( ASG).

Tidak ada kelompok lain yang bisa melakukan aksi teroris seperti ini, kecuali Abu Sayyaf,” kata Kapolda, Sr. Supt Antonio Freyra, kata Rappler.

Setidaknya 2 orang tewas sementara hampir selusin lainnya terluka ketika sebuah bom meledak di depan sebuah bisnis di sepanjang Serantes St. di Jolo sesaat sebelum pukul 19:00 pada hari Sabtu tanggal 3 Maret. Bahan peledak tersebut diyakini ditempatkan di sebelah generator Cleopatra. Toko komersial, dimiliki oleh keluarga terkemuka Filipina-Cina.

Investigasi awal polisi menunjukkan bahwa pemilik toko mungkin menjadi sasaran pemboman.

Tampaknya, cukup banyak pengusaha lokal di Jolo yang masih menerima ancaman pemerasan dari ASG,” kata Freyra, seraya menambahkan bahwa pengeboman tersebut merupakan cara kelompok pelanggar hukum untuk “memperingatkan” para pedagang yang menolak memenuhi tuntutan mereka. .

Mengutip laporan intelijen, petugas Komet Satuan Tugas Gabungan Jose Johnriel Cenabre mengatakan IED terbuat dari “peluru mortir yang belum meledak yang ditempatkan dalam wadah plastik dengan telepon seluler sebagai alat pemicunya.”

Freyra mengatakan, pemeriksaan potongan pecahan bom yang masih diperiksa penyidik ​​pasca ledakan akan memakan waktu “beberapa hari” sebelum “tanda tangan” yang bisa mengarah pada identitas penyerang dapat diketahui.

Hampir setahun yang lalu, ledakan dahsyat di luar sekolah negeri di Jolo menewaskan 5 orang dan melukai puluhan lainnya. Akibatnya, konvoi polisi dan tentara sedang melewati Sekolah Dasar Salih Ututalum di sepanjang Scott Road saat bom rakitan meledak, malah menimpa pejalan kaki dan pengendara pada jam sibuk sore hari 10 Maret 2011 lalu.

ASG jugalah yang diidentifikasi berada di balik pengeboman pada Maret 2011,” kata Freyra. “Cara serangannya serupa.”

Freyra mengatakan polisi juga menyelidiki kemungkinan ledakan itu merupakan aksi balasan atas kematian seorang tersangka pekan lalu, yang berhasil dilumpuhkan setelah warga setempat mencoba melawannya. – Rappler.com

SDY Prize